Minggu, 20 September 2015

Explore Malang : Omah Kayu dan Petir

Selain wisata paralayang, di kawasan Gunung Banyak juga terdapat suatu objek wisata yang menarik yaitu Omah Kayu yang terletak tidak jauh dari flying point paralayang. Berjalanlah ke arah utara di tengah rimbunnnya pepohonan pinus, anda akan menemui pintu gerbang menuju Omah Kayu. Untuk masuk ke kawasan ini akan dikenai tiket seharga Rp. 5.000. Omah Kayu yang berarti rumah dari kayu merupakan suatu kawasan wisata yang terdiri atas rimbunnya hutan pinus di lereng Gunung Banyak yang di beberapa pohonnya terdapat rumah-rumah yang terbuat dari kayu berukuran 3 x 3 meter. Biasanya orang datang kesini untuk sekedar foto-foto sambil menikmati Kota Batu dari atas pohon maupun menginap di rumah pohon. Bagi wisatawan yang hendak menginap di Omah Kayu dapat melakakukan reservasi dengan biaya per malam sebesar Rp. 350.000 di hari biasa dan Rp. 450.000 di hari libur. Fasilitas di dalamnya cukup lengkap, walaupun kecil tapi terdapat tempat tidur sampai pemanas air.

Omah Kayu
Setiap rumah pohon hanya boleh ditempati oleh maksimal 3 orang saja karena kekuatannya terbatas. Kebetulan siang itu rumah pohon sangat ramai, jadi saya tidak sempat untuk naik ke salah satu rumah. Namun, selain di rumah pohon kita juga bisa menikmati pemandangan Kota Batu di bawah rimbunnya pepohonan pinus karena disediakan bangku-bangku taman yang nyaman. Saya pun membuka beberapa perbekalan menikmati sepaket pemdangan di depan mata yaitu parasut-parasut yang berterbangan, Kota Batu dari kejauhan dan Gunung Panderman yang berdiri kokoh sambil menyapa beberapa orang yang berlalu lalang.

Gunung Panderman, Kota Batu dan Paralayang
Jika cuaca sedang kurang baik, wisatawan diharuskan mematikan handphone karena kawasan ini sangat riskan dengan petir. Beberapa waktu lalu memang sempat terjadi kecelakaan yaitu beberapa wisatawan yang sedang berteduh dari hujan tersambar petir karena menyalakan handphone. Oleh sebab itu lah banyak sekali tanda-tanda peringatan di beberapa pohon agar wisatawan lebih berhati-hati.

Peringatan bagi pengunjung
Matahari semakin meninggi, saya kembali ke kawasan paralayang dan cukup kebingungan pulang karena ternyata tidak ada transportasi untuk turun, hahaha, konyol. Saya pun mencari info kepada petugas parkir yang alhamdulillah beliau mau membantu saya mencarikan jasa ojek. Tak lama seorang pemuda datang kepada saya dan bersedia mengantarkan saya turun. Saya meminta untuk diantarkan ke Coban Rondo yang katanya lokasinya tidak begitu jauh, sekalian jalan maksudnya, hehehe. Pemuda itu pun setuju dengan tawar menawar Rp.20.000 akan diantarkan ke Coban Rondo. Motor pun meluncur turun mengantarkan saya tujuan berikutnya.

Foto : Dokumentasi Pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar