![]() |
The Raid 2 : Berandal
2014
2014
Director : Gareth Evans
Writers : Gareth Evans
Stars : Iko Uwais, Yayan Ruhiyan, Arifin Putra
Genres : Action, Crime, Thriller
Runtime : 150 min
IMDb Rating : 8,1/10
"It's Not Over Yet"
Film kedua ini masih bercerita tentang Rama (Iko Uwais) yang kali ini demi keselamatan keluarganya harus rela masuk kembali ke dunia kriminal dan terlibat sebuah operasi penyamaran untuk menjadi sahabat Uco (Arifin Putra), anak seorang bos mafia. Sayangnya Rama pun terjebak dalam penyamaran tersebut dan harus bertahan hingga mau tidak mau harus menghabisi seluruh musuh di hadapannya. Konon, cerita dari film kedua ini diambil dari 30 menit terakhir film The Raid pertama. Walaupun begitu, sayangnya saya masih kurang paham maksudnya.
Film ini juga dibintangi oleh begitu banyak aktor/aktris kawakan Indonesia, sebut aja Oka Antara, Tio Pakusadewo, Cok Simbara, Epy Kusnandar, Roy Marten, Marsha Timothy, dan Pong Hardjatmo. Selain menantikan adegan-adegan fighting beberapa
pemain di film ini, saya menantikan akting dari salah satu pemainnya yaitu Arifin
Putra. Di film ini, Arifin berperan sebagai sosok antagonis, peran yang menurut saya sangat melekat pada sosok Arifin selepas perannta dalam film Rumah Dara. Arifin memerankan Uco seorang anak bos mafia yang selalu dibayang-banyangi ketenaran ayahnya, lalu Uco haus akan
kekuasaan yang pada akhirnya menghancurkan dirinya sendiri.
![]() |
Arifin Putra sebagai Uco |
Dalam film ini ada 2 karakter baru yang cukup menarik perhatian penonton yaitu duo maut Hammer Girl dan Baseball Bat Man, dua orang kakak-beradik yang menjadi
pembunuh bayaran setelah mengalami masa lalu yang kelam. Hammer Girl (Julie Estelle) merupakan seorang pembunuh bayaran tunarungu yang punya
senjata andalan berupa palu cakar (hammer). Konon, pada masa kecilnya Hammer
Girl ini sering kali disiksa oleh ayahnya. Bersama dengan adiknya Baseball Bat
Man, mereka meninggalkan keluarga mereka
yang berantakan untuk mencari penghidupan yang lebih layak dan menjadi pembunuh
bayaran. Sebetulnya cerita backgorund dari Hammer Girl dan Baseball Bat Man ini sangat menarik, sayang sama sekali tidak diangkat dan diselipkan di alur cerita.
![]() |
Si cantik Hammer Girl |
Sedangkan Baseball Bat Man (Very Tri Yulisman) punya senjata andalan berupa pukulan baseball. Sayangnya kedua karakter ini harus mati dengan senjata andalannya
masing-masing.
![]() |
Baseball batman |
Saya cukup menikmati 2,5 jam film ini, hanya saja yang membuat agak bingung pada film ini terlalu banyak karakter baru yang muncul dengan ritme alur cerita yang sangat cepat. Jadi jika penonton bengong sedikit maka akan kebingungan mengenai karakter yang muncul. Salah
satunya karakter yang diperankan oleh Yayan Ruhiyan yang di film terdahulu
memerankan tokoh villain yang tersohor, Mad Dog. Kali ini Yayan berperan
sebagai karakter baru, yaitu Prakoso anak buah bos mafia. Prakoso ditampilkan sebagai kakek pembunuh dengan rambut gondrong yang
acak-acakan. Penampilan yang sebetulnya sih tidak jauh beda dengan karakter Mad
Dog, membuat saya sempat bingung dan berpikir bahwa mereka adalah orang yang sama. Padahal di film pertama Mad Dog sudah tewas.
Lalu untuk adegan “salju” memang sangat janggal, mengutip sang sutradara bahwa efek salju dibuat hanya untuk
mendramatisir adegan, karena salju dipadukan dengan darah itu punya efek latar yang
sangat cantik. Betul, memang jadinya adegan terlihat lebih dramatis dan menjadi sebuah scene
fighting yang sangat cantik. Namun sayang jadi terlihat ketidakkonsistenan pada latar tempat. Apakah di Jakarta ada salju? Jika memang latar bukan di Jakarta seharusnya komponen-komponen yang terlihat begitu men-Jakarta dihilangkan, misalnya mobil-mobil palt B dan wall sign salah satu mall.
Selain punya koreografi fighting yang sangat luar biasa, film ini juga punya pengambilan gambar yang sangat baik.
Pengambilan scene dengan sudut-sudut gambarnya sangat cantik. Untuk adegan-adegan kekerasan yang terlalu sadis sebetulnya cukup dapat
dimaklumi karena memang film ini ditujukan buat orang dewasa. Di beberapa bioskop pun ada yang wajib menunjukkan KTP ketika membeli tiket.
Overall rating versi saya untuk film ini :
8,3 /10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar