Sabtu, 03 Mei 2014

Trip Dadakan (Part 2) - Mercusuar Cikoneng

Pagi di hari terakhir kami pun bangun lebih awal untuk bersiap pulang. Setelah sarapan mie (tetap dengan menu siap saji), kami pun bergegas pergi sebelum hari siang. Di jalan tidak jauh dari tempat kami menginap terlihat bangunan tinggi berupa mercusuar. Tidak direncanakan sebelumnya, kam pun tertarik dan mobil berbelok masuk ke kawasan Mercusuar Cikoneng.


Megahnya Cikoneng
Mercusuar Cikoneng terletak tepat di tepi Pantai Anyer. Setelah membayar uang Rp. 10.000 per orang kepada penjaga, kami pun masuk. Ruangan lantai satu berbentuk lingkaran dengan satu ruangan kecil yang terletak tepat di tengah bangunan. Sempat berbincang dengan penjaga mercusuar yang ternyata warga Tanjung Priuk Jakarta, kami sempat dijelaskan mengenai sejarah mercusuar ini.


Identitas Mercusuar Cikoneng
Bangunan setinggi 18 lantai ini merupakan titik nol dari Jalan Anyer-Panarukan yang termahsyur itu, konon merupakan jalan raya pertama di Pulau Jawa yang menghubungkan ujung Barat Pulau Jawa (Banten) dan ujung Timur Pulau Jawa (Panarukan). Sebetulnya di titik yang sama sudah ada mercusuar sebelumnya, sayangnya harus hancur saat letusan Gunung Anak Krakatau pada tahun 1883.


Hadiah dari Z. M Willem III
Mercusuar Cikoneng ini merupakan hadiah dari Raja Belanda Z.M Willem III untuk menggantikan menara suar yang terdahulu. Menara suar ini pastinya berfungsi sebagai pemandu navigasi kapal laut yang berlayar di sekitar pantai Jawa Barat. Nah, ruangan kecil yang terletak di tengah ini merupakan ruang tahanan untuk para pekerja jalan Anyer-Panarukan yang membelot. Ruangannya sempit dan gelap, hanya mendapat cahaya dari atap menara jika pintunya ditutup.


Ruangan di tengah mercusuar
Puncak mercusuar terlihat dari dalam ruang tahanan
Setelah menyiapkan tenaga, kami pun beranjak naik menggunakan tangga melingkar di sisi kiri menara. 18 lantai tampaknya cukup menguras tenaga kami, di tengah jalan kami sempat berpapasan dan menyapa beberapa wisatawan yang sudah selesai menikmati pemandangan di ujung menara. Di setiap lantai dan setiap tangga menara ini dilengkapi dengan jendela, jadi kami dapat melihat pemandangan dari dalam yang mana semakin tinggi semakin indah untuk dilihat. Kami jadi semakin penasaran seperti apa suasana di atas sana.


Di setiap lantai ada nomor yang menunjukkan lantai ke berapa
Bentuk menara semakin tinggi semakin mengerucut dan sempit jadi harus hati-hati, terlebih saat menaiki tangga yang pastinya umurnya sudah sangat tua. Tapi hebatnya Belanda, menara ini masih sangat kokoh terbuat dari besi baja yang sangat tebal. Akhirnya setelah tenaga mulai habis, kami pun sampai di ujung menara. Tapi sayang salah satu teman ada yang takut ketinggian dan memutuskan untuk turun. 


Laut..laut..laut
Dermaga di ujung pantai
Kami pun disajikan pemandangan yang sangat menakjubkan di ujung menara, sisi utara kami dihadapkan dengan bentangan laut nan luas, tampak terlihat dengan gagahnya berdiri Gunung Anak Krakatau yang sempat meluluh lantahkan daerah ini. Sedangkan disisi selatan ada gugusan perbukitan yang sangat indah. Luar biasa, Masya Allah. Ini adalah kali pertama saya naik ke mercusuar, walaupun awalnya agak takut karena sangat tinggi, tapi rasa takut dan capek pun terbayar sudah saat sampai di atas. Kami pun sempat membuat video singkat mengenai bagaimana suasana di atas menara untuk teman kami yang takut ketinggian, biar dia tahu bagaimana indahnya ada di atas, hehehe.


Jajaran perbukitan
Puas di atas kami pun bergegas turun karena hari mulai siang. Di bawah, teman kami sudah menunggu. Setelah istirahat sejenak dan mampir makan siang di salah satu restoran di perjalanan, kami pun pulang menuju Bogor untuk ke rumah masing-masing dan mempersiapkan diri untuk bekerja keesokan hari. 


Tinggi yak..

Anyer, perjalanan tak terduga yang sangat menyenangkan, ternyata Anyer merupakan destinasi yang sangat menyenangkan untuk liburan, terutama untuk keluarga dan bersama teman. Tidak begitu jauh dari Jakarta tetapi banyak tempat yang sangat menarik.

Foto : Dokumentasi Pribadi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar