Sabtu, 12 September 2015

Explore Malang : Another Solo Traveling

"Nda, mau jalan-jalan gratis ga?"

Suapan nasi uduk di pagi itu pun terhenti seketika, saya menoleh, di samping kubikel berdiri dengan manisnya si bos kecil. Hahaha mendengar pertanyaan semacam itu, siapa pula yang akan menjawab "nggak mau". Walau agak mencurigakan, saya bertanya detail mengenai terms and condition yang ditawarkan. Ternyata saya "ditugaskan" kembali untuk menghadiri pernikahan salah satu kolega kantor di Malang, Jawa Timur mewakili si bos kecil, tapi kali ini akan dibiayai tiket pesawat pulang-pergi. Tawaran pertama adalah berangkat pagi pulang petang, saya menolak dan mengajukan diri untuk extend dan menyanggupi biaya di luar tiket. Approved!

Sayangnya karena tawaran berangkat terlalu mendadak saya tidak mendapatkan tiket langsung ke Malang, long weekend dan peak seasson pastinya memamg agak mustahil dengan jadwal penerbangan yang terbatas. Alhasil tiket pun sudah di tangan, pp Jakarta-Surabaya! Otak saya langsung bekerja keras untuk mengoptimalkan waktu selama 3 hari yang akan saya lalui (lagi-lagi) seorang diri di kota apel ini. Sebelumnya saya sudah sempat ke Malang, tapi hanya sekedar lewat saja ketika hendak ke Madakaripura, jadi ya anggap saja saya memang tidak paham seluk beluk kota ini.

Penginapan sudah di-booking, salah satu hotel murah meriah dan sangat sederhana. Walau begitu entahlah saya mendapat harga yang cukup tinggi untuk hotel itu karena peak seasson, hiks segitu pun sudah yang paling murah di antara hotel lainnya. Saya pilih motel ini karena berlokasi di pusat kota dan di tengah keramaian, ya terletak di Pasar Besar Kota Malang, ramai betul kan? Tiket sudah, penginapan sudah, saatnya membuat itinerary, budgetting dan browsing semaksimal mungkin agar tidak "buta" seluk beluk kota apel ini. Ketika sudah siap semua, maka saya pun siap untuk berpetualang sendirian (lagi) di kota antah berantah. Oiya, solo traveling ke Malang juga merupakan salah satu wishlist saya, and i'm gonna make it happen again!

Untuk mengoptimalkan waktu, saya pilih penerbangan pagi karena harus menempuh perjalanan 3 jam Surabaya-Malang sebelum menghadiri pernikahan kolega di sore harinya. Berharap hari itu dan selama 3 hari ke depan cuaca di Malang cerah, karena sudah beberapa hari kemarin di Bogor sering hujan lebat. Pesawat pun lepas landas, beruntung kali ini mendapat bangku di samping jendela. Perjalanan ke arah timur selalu menarik karena pastinya akan melewati daratan pulau Jawa dengan puncak-puncak gunung yang menjulang tinggi.

Tebak gunung apa ini?
Pemandangan seperti itu pada akhirnya membuat saya tumben-tumbennya tidak tidur di perjalanan. Saya pun iseng membuka majalah dan menemukan salah satu artikel interview Alexander Thian as we known as Amrazing. Ada salah satu kutipan yang rasanya sangat tepat sekali untuk saya saat itu, mengenai perjalanan seorang diri.

Credit Quotes from Amrazing
Setuju sekali dengan pendapat Amrazing di atas, karena di kesendirian kita, kita tidak benar-benar pernah sendirian. Selama perjalanan kita akan bertemu dengan orang-orang tidak dikenal yang dengan senang hati membantu ketika kita membutuhkan. Saya yang sebetulnya adalah seorang penakut dan pemalu, pada akhirnya mau tidak mau harus melawan rasa takut karena yakin saya tidak pernah benar-benar sendirian, selain the helpfully strangers, saya punya Allah yang akan selalu melindungi kemana pun saya pergi. 

Banyak orang bertanya apa saya tidak takut pergi jauh sendirian, ya jujur saja kalau dijawab serius saya takut, manusiawi sebagai seorang wanita. Tapi pada akhirnya saya harus meyakini diri bahwa kalau saya takut, saya mungkin hanya mengurung diri saja di rumah, tidak pergi dan menolak berbagai kesempatan untuk solo traveling. Rugi.

Yakin saja, everythings will be fine, i'll never walk alone, Allah always beside me

"At the end you have yourself, you will be amazed on how you can count on myself" - Amrazing

Yeah, indeed, i count it..

Foto : Dokumentasi Pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar