Senin, 21 April 2014

Solo Traveling to Semarang (Part 3) - Klenteng Sam Poo Kong

Walaupun destinasi ini ada di itinerary list, tapi saya bisa sampai di lokasi secara tidak sengaja ketika sedang dalam perjalanan naik bis kecil dari Watugong menuju Lawang Sewu. Ketika dalam perjalanan saya melihat petunjuk jalan di sebuah persimpangan yang mengarahkan saya ke Klenteng cantik ini. Saya pun bergegas turun yang diikuti sang kondektur yang sempat heran karena pada awalnya saya minta diturunkan di Lawang Sewu, tetapi mendadak turun di tengah jalan hehehe.

Sam Poo Kong
Di persimpangan jalan menuju Sam Poo Kong saya memberhentikan angkot berwarna merah yang ternyata tidak melewati klenteng ini, tapi sang supir menawarkan akan mengantarkan sampai klenteng dengan biaya Rp. 10.000. Saya pun mengiyakan karena memang tidak tahu jalan. Tak berapa lama saya sudah berada tepat di depan gerbang Klenteng Sam Poo Kong yang ternyata tidak begitu jauh dari persimpangan, heuheu rasanya agak sedikit tertipu oleh bapak supir angkot tadi, tapi yasudahlah toh saya sudah sampai dan siap menikmati perjalanan berikutnya.

Tulisan besar di dekat gerbang depan
Di depan gerbang terdapat tulisan SAM POO KONG yang sangat besar, siapkan uang Rp.10.000 untuk satu tiket masuk. Dari arah pintu masuk di kiri terdapat musholla dan di sebelah kanan terdapat semacam pendopo yang menjual makanan minuman, juga terdapat booth yg menyediakan jasa sewa baju ala kekaisaran China untuk berfoto. Biayanya Rp.80.000 sudah termasuk sewa baju dan foto. Saya tidak mencoba karena sadar sedang jalan sendiri hehehe sepertinya foto-foto di booth itu lebih seru jika datang bersama teman-teman.

Bisa sewa baju kaisar disini
Di depan pendopo ada taman yang sangat rindang dan terdapat bangku-bangku taman serta lampion-lampion cantik berwarna merah. Cobalah untuk duduk di bawah pepohonan ala Tiongkok yg rindang sambil menikmati makan siang dan suasana klenteng yg cantik. Rasanya seperti sedang berada di negeri China, hehehe serius! Atmosfernya begitu berbeda, hehehehe. 

Adem
Tepat di depan taman terdapat pelataran yang sangat luas, semacam tempat latihan kalau di film-film Kung Fu. Hari mulai terik, sebelum ekplore Klenteng saya memilih untuk duduk manis sambil mengeluarkan cemilan. Siang itu klenteng lumayan ramai, banyak sekali wisatawan baik keluarga maupun yang berpacaran.

View saat saya ngemil :p
Peta Area Sam Poo Kong
Klenteng cantik dengan warna merah dominan ini terletak di daerah Simongan Semarang dan sering diebut juga Kuil Gedung Batu. Klenteng Sam Poo Kong merupakan sebuah kompleks klenteng yang terdiri dari 2 area utama. Area pertama terdapat lapangan luas dan patung besar Laksamana Cheng Ho kemudian di ujung lapangan terdapat gerbang raksasa khas tempok China, konon katanya mirip dengan yang ada di Lapangan Tianan Men, Beijing. Area kedua yaitu area yang terdiri dari kuil-kuil untuk beribadah, goa, serta kuil yang di dalamnya terdapat makam dan Kyai Jangkar. Kyai Jangkar adalah sebuah Jangkar besar yang diyakini sebagai jangkar kapal Laksamana Cheng Ho. Konon klenteng ini merupakan bekas tempat persinggahan laksamana muslim Cheng Ho. 

Saya in frame, minta difotokan oleh sepasang kekasih :D
Setelah matahari beranjak turun, saya pun mulai berkeliling area pertama dan tentu saja tidak lupa berfoto. Area kedua yang terdiri atas kuil-kuil dipisahkan oleh kolam ikan yang cukup lebar. Untuk bisa ke area tersebut di ujung depan terdapat loket masuk dengan biaya tiket Rp. 20.000. Kali itu saya tidak memilih masuk karena sedang irit hehehe, sepertinya sudah cukup menikmati dari seberang kolam.

Semacam aula dengan patung-patung cantik di sampingnya

Patung besar Laksmana Cheng Ho

Sejarah Laksmana Cheng Ho
Gerbang Raksasa mirip di Tianan Men
Area beribadah yang dipisahkan oleh kolam ikan
Area beribadah yang dipagari
Lilin raksasa dekat dengan area ibadah
Walaupun merupakan tempat wisata, klenteng ini juga masih digunakan sebagai tempat peribadatan. Ada baiknya walaupun kita sedang berwisata tetapi harus tetap menghormati umat yg sedang beribadah. Lain waktu sepertinya harus datang kembali saat ada perayaan, sudah terbayang keseruannya, hehehe.

Foto : Dokumentasi Pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar