Setelah menyelesaikan misi saya untuk eksplorasi Lawang Sewu, saya pun melangkahkan kaki ke ruas jalan yang terletak di sisi kiri Lawang Sewu yaitu Jalan Pandanaran. Jalan ini merupakan salah satu ruas jalan dari lima ruas jalan yang membelah kawasan Simpang Lima dan Tugu Muda yang terkenal sebagai sentra oleh-oleh khas Semarang. Kali ini pun saya menemukan plang jalan ini secara tidak sengaja ketika sedang menikmati semangkuk bakso gerobak di depan Lawang Sewu, ketika iseng celingak celinguk terpampanglah plang dengan tulisan "Jl, Pandanaran". Mata saya pun membelalak senang karena ini pun merupakan salah satu tujuan saya di kota lumpia ini. Entah mengapa sepertinya banyak sekali ketidaksengajaan yang sangat membantu solo trip saya kali ini, alhamdulillah dimudahkan, hehehe.
![]() |
Lawang Sewu dari Kawasan Tugu Muda |
Saya melangkahkan kaki dengan mantap dan dengan niat membelikan beberapa buah tangan untuk rekan kerja di kantor, biar senang hehehe. Konon yang terkenal adalah Toko Bandeng Juwana dan bisa delivery sampai Jakarta. Berhubung trip saya kali ini akan panjang dan tidak memungkinkan untuk memboyong oleh-oleh selama beberapa hari, saya pun memutuskan untuk melakukan delivery. Walaupun agak mahal cuma yasudahlah daripada saya kerepotan dan makanannya tidak tahan lama.
Toko Bandeng Juwana ini terletak di kanan jalan, sebetulnya banyak sekali toko oleh-oleh di sepanjang jalan ini. Anda tinggal pilih akan menjatuhkan pilihan yang mana, sepertinya semua sama saja. Saya pun mampir sekaligus istirahat sholat maghrib di Bandeng Juwana. Setelah pilah pilih dan membayar, saya melipir ke bagian delivery untuk kirim langsung ke Jakarta. Biaya pengiriman adalah Rp.10.000 pe kilogram untuk waktu pengiriman 1 hari, sebetulnya terbilang cukup murah asalkan oleh-oleh yang anda beli ringan hehehe.
![]() |
http://semarangkuliner.com/401/bandeng-juwana/ |
Selesai sudah misi membeli oleh-oleh, saya pun mampir di salah satu warung yang menjual lumpia goreng, lumayan untuk cemal cemil. Semula tujuan saya berikutnya adalah Bukit Gombel untuk melihat city view Semarang dari ketinggian, hanya rasanya malam itu badan lumayan pegal karena seharian jalan. Akhirnya saya balik arah lagi ke arah Tugu Muda, sepertinya lumayan juga untuk menghabiskan malam di kawasan tersebut. Setelah beli beberapa air mineral dan cemilan saya berjalan kaki kembali menyusuri Jalan Pandanaran ke arah Tugu Muda.
![]() |
Sore hari di Tugu Muda |
Tugu Muda malam itu lumayan ramai dan kali ini air mancurnya dinyalakan menambah cantiknya kawasan ini. Kalau siang memang sengaja tidak dinyalakan karena banyak tunawisma yang sering mandi disitu dan terkesan jorok. Tugu Muda merupakan bundaran yang menghubungkan 5 ruas jalan yaitu :
- Jalan Pandanaran yang menuju kawasan Simpang LIma
- Jalan Dr. Sutomo
- Jalan Pemuda yang menuju Pasar Johar
- Jalan Imam Bonjol menuju stasiun
- Jalan Sugiyopranoto menuju bandara
![]() |
Tugu Muda di malam hari |
Tugu Muda yang berbentuk lilin ini diresmikan oleh Ir.Soekarno pada 20 Mei 1953 dan dilatarbelakangi oleh sejarah Pertempuran Lima Hari di Semarang. Kawasan ini memang dikelilingi oleh bangunan bersejarah di antaranya Lawang Sewu, Wisma Perdamaian, Gereja Katedral dan Museum Mandala Bhakti. Oiya Mas Lurik sempat menyampaikan jika ingin berfoto dengan latar belakang Lawang Sewu secara utuh harus dari Kawasan Tugu Muda ini.
Saya pun memilih untuk duduk di rumput sambil memandangi si cantik Lawang Sewu kala malam hari. Tampak beberapa pemuda pemudi sedang duduk-duduk dan berdiskusi, tampaknya sebuah komunitas. Ada juga komunitas bartender freestyle yang sedang juggling botol, hmm lumayan menjadi hiburan yang menarik untuk saya yang sedang sibuk makan lumpia dan mendengarkan musik hehehe.
![]() |
Hanya di kota orang saya bisa begini hehehe |
Hari semakin malam dan udara semakin dingin, rasa kantuk pun mulai datang setelah lelah seharian ekplorasi Kota Semarang. Saya pun naik angkot menuju kawasan Simpang Lima dengan ongkos Rp. 3000 dan sempat mampir berkeliling di Simpang Lima sebentar sebelum akhirnya saya memberhentikan taxi dan menuju hotel. Saatnya beristirahat untuk memulai petualangan berikutnya di kota lain selama beberapa hari ke depan.
Foto :
http://semarangkuliner.com/401/bandeng-juwana/
Dokumentasi Pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar