Pernahkah anda merasakan tertinggal pesawat? Bahkan pesawatnya belum lepas landas tetapi anda tidak diperbolehkan masuk ke gate? Alhamdulillah saya pernah, pertama kalinya dan untuk penerbangan internasional hahaha konyol ya.
![]() |
The Gate is Closing Now |
Melanjutkan cerita saya mengenai Sisterhood Journey Trip 3 Negara, di pagi hari di hari kedua di Kuala Lumpur, kami memang lebih santai (bodohnya hahaha) karena akan dijemput oleh driver taxi yang sebelumnya sudah berjanji datang pukul 10.00 untuk penerbangan kami pukul 12.10 menuju Singapura. Kami percaya dengan sang driver yang lebih paham kondisi jalanan Kuala Lumpur. Pagi itu bahkan kami menyempatkan berenang di kolam hotel dan sarapan sambil menunggu taxi datang. Pukul 10.00 tepat kami pun bergegas meluncur ke bandara KLIA.
Pukul 11.00 kami sampai di KLIA dan cukup mengejutkan konter imigrasi siang itu ramai sekali. Jika dihitung kami berada di urutan ke 10 dari antrian, kami pikir masih aman untuk flight pukul 12.10 walaupun sebetulnya agak mengkhawatirkan. Ternyata proses pengecekan di konter lambat sekali, padahal sistem pengecekan sudah dengan sistem scanning. Ah sepertinya kami tidak cukup beruntung siang itu.
![]() |
Imigresen Counter |
Pukul 11.40 giliran saya pun tiba, waktu yang mepet dan adrenalin yang terpacu membuat kami cukup panik. Tiba-tiba dua orang wanita Jepang menyerobot antrian kami, ya DUA ORANG. Emosi? Pastinya, tapi mau bagaimana lagi, saat saya terperangah mereka dengan cepatnya sudah berinteraksi dengan petugas, jika saya marah yang ada hanya memperlambat antrian.
Singkat cerita kami berhasil melalui konter imigrasi, kemudian harus mengantri lagi di konter pengecekan barang, berlari di lorong bandara kemudian turun satu lantai dan harus mengantri lagi untuk pengecekan barang kedua dan harus berlari lagi untuk menemukan Gate menuju pesawat kami. Ya Allah begini amat ya rasanya dikejar waktu. Ditambah ada insiden harus buka sepatu (pengecekan KLIA luar biasa ketat) dan tas ransel yang terselip (Ampuuuuun....)
Pukul 12.00 tepat sampailah kami di gate pesawat TR 2457 menuju Singapura. Kami cukup lega karena pesawat berloreng itu masih setia menunggu di balik pintu kaca. Sampai suatu moment kami diberhentikan oleh petugas dan tidak diijinkan masuk. Petugas yang tidak mengijinkan masuk berbicara dengan lantang dan nada tinggi. Kami yang awalnya pasrah jadi terpancing emosi dengan gaya berbicaranya yang "ngajak ribut banget". Kami berdua yang kebetulan berkecimpung dan bekerja di industri jasa sangat terkejut dengan cara berbicara petugas ketika menghadapi customer. Sempat sedikit beradu mulut akhirnya kami tetap kalah dan harus melepas TR 2457 terbang di balik kaca. Begini ya rasanya. Ternyata tidak hanya kami berdua yang telat, di belakang tampak dua rombongan keluarga baru datang.
Sempat duduk sebentar untuk menenangkan diri, kami bergegas menuju konter Lost and Found untuk mengambil bagasi kami. Namun, perjuangannya tidak mudah karena kami harus keluar melalui pintu masuk dan masuk melalui pintu keluar dengan pengamanan petugas imigrasi yang berlapis-lapis. Wow! Hahahaha. Di setiap titik pertemuan dengan petugas kami harus melapor bahwa kami ketinggalan pesawat, kemudian menyerahkan passport kami sambil menanyakan dimanakan konter Lost and Found berada. Lelah, lapar karena belum makan siang dan adrenalin terus terpacu karena berkejaran dengan waktu.
Singkat cerita bagasi sudah ditangan, tiket dan bagasi sudah hangus. Mau tidak mau untuk melanjutkan perjalanan hingga ke HCMC kami harus mencari penerbangan lain pada sore itu juga ke Singapura. Kami menemukan jadwal flight yang memungkinkan adalah AIr Asia pukul 15.00 dan saat itu sudah jam 13.30. Cukup mepet tapi kami usahakan agar tidak terlalu malam sampai Singapura. Berlari-lari di selasar bandara KLIA menjadi kegiatan kami siang itu, hahahaha.
Kami harus mulai dari awal lagi, antri konter imigrasi, pengecekan berlapis dan taraaaaa akhirnya sampailah kami di gate. Kami berdua duduk terdiam, tidak ada satu kata terucap, lelah, marah, lapar jadi satu. Sungguh pengalaman yang luar biasa. Rasanya kami masih belum tenang kalau belum masuk pesawat. Alhamdulillah perjalanan dengan flight pengganti lancar sore itu, saya mendapat bangku di samping jendela dan pemandangan indah sisi pantai Malaysia dari atas jendela pesawat mengobati kekesalan kami sore itu. Singapura, kami datang!
![]() |
Cukup terobati dengan pemandangan macam ini |
Pesan moral :
- Jangan mentah-mentah percaya dengan driver taxi mengenai estimasi waktu perjalanan
- Sediakan waktu lebih banyak untuk perjalanan menuju bandara, terutama untuk penerbangan internasional yang pemeriksaannya berlapis
- Ingat "Two Hours Rule" - Dua jam sebelum jadwal flight sudah harus berada di bandara, kami mengabaikan ini dan kami kapok
- Tetap semangat apapun yang terjadi karena liburan harus tetap berjalan, hehehe, cheers!
- Pengalaman mengajarkan banyak hal
Foto :
Dokumentasi pribadi
http://www.fareboom.com/News/Details/1002622/-ive-missed-my-flight-heres-what-to-do