Sabtu, 10 Oktober 2015

Explore Malang : Minggu Pagi di Kota Apel

Hari terakhir di Kota Apel sungguh tidak boleh disia-siakan, aah saya akan rindu sekali dengan kota ini jika sudah kembali ke kota asal. Pagi itu saya memutuskan untuk berjalan santai mengelilingi kota, Google Maps sudah diaktifkan maka saya siap untuk menjelajah tanpa khawatir tersesat. Alun-alun Tugu menjadi destinasi pertama pagi itu, hanya berjarak 20 menit berjalan kaki dari Pasar Besar, saya berjalan dengan mantap menyusuri trotoar Kota Malang dipandu oleh Google Maps di tangan kanan.

Monumen Tugu Balaikota Malang
Alun-alun Tugu yang sering disebut dengan alun-alun bundar sangat ramai pagi itu, maklum saja Minggu pagi banyak dimanfaatkan oleh warga Malang untuk berolahraga maupun berjalan pagi menikmati sejuknya udara pagi. Alun-alun di Malang memang ada 2 yaitu alun-alun dekat Pasar Besar dan alun-alun tugu dekat Stasiun Malang. Alun-alun Tugu berbentuk bundar dan di tengahnya terdapat Monumen Tugu yang terletak di tengah kolam teratai dengan air mancur yang indah. 

Monumen Tugu yang penuh sejarah & makna
Monumen ini sempat dihancurkan saat Agresi Militer Belanda tahun 1948 sebagai bentuk kekesalan Belanda atas kegigihan arek-arek Malang. Pada 1953 dibangun kembali oleh pemerintah Malang dan diresmikan lagi oleh Ir. Soekarno. Puncak monumen tugu berbentuk bambu runcing yang merupakan senjata pertama yang digunakan bangsa Indonesia untuk melawan penjajah. Bunga-bunga teratai yang ditanam di kolam pun berwarna merah dan putih yang melambangkan keberanian dan kesucian, sesuai dengan dwiwarna bendera Indonesia.

Pagi itu tampak sebuah event diselengarakan di ruas jalan menuju Stasiun Malang menambah ramainya suasana di Minggu pagi. Saya berjalan ke arah taman depan Stasiun Malang, kemudian duduk manis menikmati sarapan sambil memandangi aktivitas warga pagi itu. 
Monumen depan Stasiun Malang
Stasiun Malang
Keceriaan anak-anak bermain air
Foto : Dokumentasi Pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar