Sesuatu yang dilakukan pertama kali memang sangat menyenangkan dan rasa antusiasme sebelum melakukan kegiatan tersebut sangat luar biasa. Begitu pun ketika datang ajakan untuk memacu adrenalin yaitu bodyrafting di Curug Naga. Bodyrafting merupakan sesuatu yang baru bagi saya, belum pernah dilakukan sebelumnya. Walaupun sebetulnya sangat ingin coba di Citumang dan Kalisuci, tapi untuk permulaan bolehlah kita jajal Curug Naga ini, hehehe.
Curug Naga?
Ya, saya pun baru pertama kali mendengar nama tempat ini. Katanya sih memang objek baru di Megamendung dan belum tereksplor banyak. Wow, objek baru pasti masih sangat alami dan belum banyak terjamah tangan-tangan jahil.Antusiasme semakin meningkat ketika saya browsing mengenai tempat ini, ditambah racun foto-foto yang di-upload oleh teman saya yang sudah lebih dulu menjajal jeram-jeram Curug Naga. I can't hardly wait to come!!
Jumat malam selepas kerja saya berjumpa dengan teman-teman di meeting point di Bogor. Kali ini saya satu-satunya perempuan dan diharuskan menginap bersama 6 senior saya jaman di kampus dulu, hehehe. Esok pagi akan ada 2 orang teman perempuan yang datang menyusul karena tidak bisa ikut menginap malam itu. Tak lama kami pun meluncur ke arah Cisarua menggunakan angkot menuju rumah salah satu senior saya. Malam itu jalanan menuju arah Puncak masih sepi, alhamdulillah sepertinya memilih hari Jumat untuk berangkat merupakan pilihan yang tepat.
Sampailah kami di rumah dan disambut oleh keluarganya yang sangat ramah dan hangat, alhamdulillah rasa canggung karena satu-satunya perempuan pun hilang seketika. Kami pun disuguhkan makan malam yang sangat banyak dan enak. Setelah berbincang sejenak kami pun beristirahat mengumpulkan energi untuk hari esok. Keesokan paginya kami disajikan kembali sarapan yang luar biasa beragam, alhamdulillah rejeki kami, terima kasih Ibu sudah merepotkan, anaknya tiba-tiba jadi banyak, hahaha :D
Pukul 8.00 kami pun berangkat, memang agak siang karena kami baru mendapat giliran eksplor curug setelah jam makan siang. Pagi itu kami terjebak buka tutup jalan ke arah atas sedangkan kami harus pergi ke arah bawah. Alhasil kami pun berjalan kaki sekitar 30 menit menuju Cimory Riverside untuk bertemu dengan 2 teman kami yang datang menyusul. Jalan kaki 30 menit lumayan untuk pemanasan kami pagi itu sebelum bermain air.
 |
Di Cimory cuma numpang foto :p |
Setelah berjumpa, kami pun bergegas meluncur ke lokasi. Dari persimpangan Megamendung kami menyewa mobil yang akan mengantar kami ke Curug Naga selama kurang lebih 30 menit. Jalan yang dilalui sangat sempit, berbelok-belok dan kadang-kadang kurang mulus. Kalau bawa kendaraan sendiri memang harus berhati-hati, apalagi jika berpapasan dengan mobil dari arah berlawanan.
Singkat cerita sampailah kami di Camp Curug Naga, rasa lapar mulai melanda karena sudah waktunya makan siang. Kami pun membuka perbekalan yang dititipkan Ibu, hahaha untung saja kami nurut bawa perbekalan. Kami juga disuguhi makanan berupa lontong dan bakwan dari tim Curug Naga, wah lumayan nambah-nambah isi perut. Setelah sholat Dzuhur dan istirahat, kami pun dipanggil instruktur untuk bersiap dan melakukan pemanasan.
Kali itu kami akan eksplor bersama rombongan dari BNI Syariah Tangerang, hey salam kenal!! Kami pun melakukan beberapa gerakan pemanasan dan games, selain untuk peregangan, games juga ditujukan sebagai ice breaking. Seringkali kami kehabisan nafas, bukan, bukan karena kelelahan tetapi karena kebanyakan tertawa hahaha, it's feel good and gonna be a great adventure with them.
Setelah siap dan menggunakan life vest kami pun trekking kurang lebih 10 menit dan meluncur turun ke titik awal body rafting. Trek pertama kami harus menuruni undakan yang licin menggunakan tali, kemiringan hampir 80 derajat, baiklah alhamdulillah saya menggunakan sendal gunung, lumayan grip-nya membantu agar tidak terjatuh. Jangan lupa berpegangan yang kuat dengan tali yang sudah disiapkan oleh pemandu, batang-batang pohon pun cukup membantu kita turun.
Setelah sampai di bawah kami dihadapkan dengan kolam yang lumayan lebar, tetapi cara untuk mencapai kolam itu adalah dengan meluncur di salah satu sisi sungai, ya semacam perosotan tetapi dari batu. Cukup menyeramkan sebetulnya, apalagi ketika terjatuh, bokong harus siap menahan rasa sakit karena banyak batu menanti, heuheu. Tetapi ketika sampai di kolam, sakitnya akan terbayarkan. Air tawar yang segar dan dingin di antara tebing dan rimbunnya pepohonan, aaaah nikmatnya. Sungai di antara curug-curug ini memang terletak menyempit di antara tebing yang tinggi dan bebatuan hitam, jadi udaranya dingin menusuk dan gelap, rasanya seperti di dunia antah berantah. Agak spooky tetapi menyenangkan karena jarang ditemukan yang seperti ini.
 |
Setelah peluncuran pertama, amaaan |
Setelah puas bermain air di kolam pertama, perjalanan dilanjutkan menyusuri sungai. Tiba-tiba kami dihadapkan oleh jalan buntu karena di depan adalah air terjun pertama, yaitu Curug Priuk dan kami diharuskan LONCAT DARI KETINGGIAN 7 METER! Sebetulnya di Curug Priuk ini ada 2 titik pijakan untuk melompat, yaitu di ketinggian 7 meter dan 5 meter. Di antara kami hanya sang pemandu saja yang berani melompat dari titik lompat 7 meter, sisanya mau tidak mau mengantri untuk melompat di titik yang lebih rendah. Disini kami di-WAJIB-kan untuk melompat karena tidak ada jalan lain untuk menyusuri sungai karena pijakan batu di sisi tebing sangat licin dan berbahaya.
 |
"Lompatnya ke situ ya mas?" tanya saya sebelum dieksekusi |
Takut? oh jelaaaaaas..hahaha entah mengapa rasanya sangat mengerikan, bayangan rasa sakit ketika terjatuh terus membayangi, padahal di bawah tidak ada batu hanya air dingin yang cukup dalam. Akhirnya giliran saya pun tiba, setelah mempersiapkan diri selama beberapa detik dan bertanya kepada pemandu ke arah mana saya harus melompat. Saya pun memberanikan diri melompat.
 |
View lompat dari ketinggian 7 meter |
Rasanya? luar biasa hahaha..ternyata tidak sakit, hanya memang sejumlah air dingin masuk ke hidung tidak dapat dihindari. Rasanya adegan tadi mirip-mirip film Jurasic World, ketika Claire dan Owen dikejar oleh Indominus Rex dan harus melompat ke air terjun hahaha. Sayang, saat saya melompat tidak terfoto, tapi untuk mengulang hanya untuk take foto pun rasanya enggan hehehehe, lain kali saja.
 |
You Jump, I Jump! |
Setelah melompat kami pun bermain air di kolam di bawah curug, dinginnya air semakin terasa menusuk. Saya pun hanya duduk-duduk di bebatuan sambil menunggu teman-teman lainnya lompat satu per satu. Setelah semua berhasil melompat, kami pun menyusuri sungai kembali, petualangan berikutnya menanti. Di ujung jalan, lagi-lagi kami dihadapkan oleh jalan buntu. Di depan kami terhampar sebuah ceruk dengan kedalaman 28 meter yang dilintasi tali karena tidak boleh dilintasi. Konon belum pernah ada yang berani melompat ke bawah curug karena memang cukup berbahaya, dinding ceruknya terlalu mepet dan berliku-liku. Ujung curug di bawah tidak terlalu kelihatan jelas, saya pun tidak berani untuk mengintip, melihat dari jauh saja sudah terbayang ngeri. Alhamdulillah gak mesti lompat hehehe, kami naik ke atas untuk trekking memutar menuju bawah curug.
 |
Mari melawan arus |
Setelah memutar kami harus menyusuri sungai melawan arus ke arah hulu, berenang dan memanjat batu dengan aliran arus yang cukup deras dan dingin adalah hal yang harus dilakukan. Hingga sampailah kami di kolam kedua di bawah Curug Naga, curug yang sebelumnya hanya kami lihat dalam bentuk ceruk 28 meter di atas tadi kini sudah ada di hadapan kami. Aura gelap dan dingin pun menyelimuti, saya memberanikan diri untuk berenang mendekati curug, untuk mencapai kolam pertama di bawah curug kita harus memanjat aliran sungai yang airnya sangat deras. Cukup sulit memang, akhirnya kami hanya bisa menikmati keindahan curug dari kolam kedua yang mana airnya sangat luar biasa dingin dan dalam. Beberapa orang memberanikan diri untuk lompat dari 2 titik lompat sekitar 10 meter menuju kolam kedua. Aaaah, cukup bagi saya untuk sekedar menikmati saja, melompat dari ketinggian 5 meter saja sudah cukup bagi saya hehehe.
 |
Super dingiiiiin!!!! |
Setelah puas bermain dan kedinginan, tak terasa waktu sudah mulai sore. Kami pun turun mengikuti arus sungai dan kembali harus melompat, rendah sih paling hanya 3 meter saja, tapi tetap saja mengerikan hahaha. Ketika melompat lebih mudah dilakukan daripada menuruni batu menggunakan tali, mau tidak mau saya pun akhirnya lompat ke dalam air yang semakin terasa dingin.
 |
Lompat lagi lagi lompat!! |
Menurut pemandu masih ada 1 lokasi lagi yang masih bisa kami eksplor yaitu Curug Barong, tapi karena waktu tidak memungkinkan dan cacing-cacing di perut sudah keroyokan. Kami pun kembali ke camp, trek yang harus dilalui kembali memanjat tebing nan licin dengan bantuan tali. Sampai di camp kami bersih-bersih dan teh hangat serta makanan berat sudah siap menanti. Hari sudah mulai gelap, mobil carter sudah siap mengantarkan kami ke jalan besar untuk kembali ke rumah. See you again Curug Naga, kamu luar biasa, sepertinya saya akan datang lagi lain waktu :)
Notes :
Terima kasih berat untuk keluarga Bapak Waino dan Ibu Yetti, juga Kak Teguh dan Tegar yang sudah mau direcokin, we'll be back soon! hehehe :p
Foto : Dokumentasi Pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar