Perjalanan ke Krakatau
kali ini dimulai pada Jumat, 31 Mei 2013. Agar lebih memudahkan, saya berangkat dari kantor selepas jam kerja selesai. Berbekal tas ransel dan sendal jepit yang sudah dipersiapkan sebelumnya, menunggu waktu pulang kali itu rasanya lama sekali. Sejak pukul 1 siang mata saya tidak berhenti tertuju pada jam dinding yang berdetak lambat, sepertinya benar begitu hehehe. Pukul 5 sore tepat saya pun pamit ke rekan kerja dan bos besar seraya setengah berlari karena terlalu antusias untuk liburan kali ini.
![]() |
Kali ini saya join salah satu open trip yang meeting point nya berlokasi di Pelabuhan Merak Banten. Saya pun janjian dengan seorang teman di Terminal Tanjung Priuk yang kebetulan titik tengah dari lokasi kantor kami masing-masing. Rencananya kami akan naik bis Priuk - Merak dari sana. Dari kantor saya yang terletak di kawasan Sunter, seharusnya mudah saja mencapai Terminal Tanjung Priuk. Bermodal Rp. 3.500 saya pun beranjak naik Bis Transjakarta. Tapi kali ini saya kurang beruntung nampaknya, jalanan menuju Terminal Tanjung Priuk macet luar biasa. Walaupun begitu saya tetap santai karena mempertimbangkan saat itu masih pukul 5 sore, sedangkan bis terakhir di terminal adalah pukul 8 malam, dengan jarak yang tidak begitu jauh seharusnya pukul 7 maksimal saya sudah sampai.
Tenyata macet kali ini luar biasa nampaknya, pukul setengah 8 saya baru sampai di daerah Enggano dan bis berhenti total tidak jalan sama sekali. Teman saya sudah jauh lebih dahulu sampai, tidak enak juga jadi membuat menunggu. Saya sedikit curhat dengan petugas Transjakarta bahwa saya harus naik bis dari terminal pukul 8. Lalu terdengar celetukannya “Wah mba, itu sih mustahil, paling kalau mau dari sini jalan saja mba ke Priuk, percuma kalo nungguin bis jalan, di depan lagi ada yang dicor soalnya.. "
Tenyata macet kali ini luar biasa nampaknya, pukul setengah 8 saya baru sampai di daerah Enggano dan bis berhenti total tidak jalan sama sekali. Teman saya sudah jauh lebih dahulu sampai, tidak enak juga jadi membuat menunggu. Saya sedikit curhat dengan petugas Transjakarta bahwa saya harus naik bis dari terminal pukul 8. Lalu terdengar celetukannya “Wah mba, itu sih mustahil, paling kalau mau dari sini jalan saja mba ke Priuk, percuma kalo nungguin bis jalan, di depan lagi ada yang dicor soalnya.. "
Akhirnya petugas Transjakarta tersebut tetap menyarankan saya turun dan jalan kaki sampai terminal. Saya pun turun melalui pintu depan bis dan beranjak jalan cepat menuju terminal. Kondisi jalan saat itu benar-benar macet stuck luar biasa, Jakarta mengerikan!
![]() |
Jakarta mengerikan! |
Jalan kaki di trotoar yang gelap, sedangkan di jalanan macet oleh truk dan bis-bis besar sebetulnya sedikit membuat saya takut. Tapi mau bagaimana lagi, saya pun melangkahkan kaki dengan ritme yang sangat cepat. Ingin cepat sampai dan bertemu teman saya tentunya. Singkat kata akhirnya saya sampai di Terminal Priuk dengan betis yang lumayan kenceng, ya lumayan untuk pemanasan hiking ke Krakatau besok. Setelah jalan kesana kemari akhirnya saya pun bertemu teman saya, alhamdulillah rasanya lega sekali.
Untuk mempersingkat waktu kami langsung mencari bis tujuan Merak, tapi kondisinya kali itu agak mencurigakan. Sepertinya sudah tidak ada lagi aktivitas bis yang akan beroperasi selanjutnya. Kami bertanya kepada calo-calo disana dan ternyata bis tujuan Merak sudah tidak ada lagi yang mau berangkat karena kondisi jalan yang macet luar biasa sehingga banyak supir dan kernet yang tidak mengoperasikan bisnya lagi. Kami pun panik karena liburan kami terancam gagal. Saya pun menelan ludah, khawatir tidak bisa pulang karena macet yang luar biasa, ditinggal rombongan trip, uang trip hangus melayang dan tentu saja tidak jadi liburan.
Kami kemudian mencari alternatif transportasi menuju Merak, ternyata satu-satunya transportasi yang tersedia adalah omprengan berupa mobil elf. Sayangnya sisa seat tinggal satu saja, tidak mungkin untuk kami berdua. Kami disarankan untuk ke Cempaka Putih karena banyak bis dari arah Pulo Gadung. Berarti itu tandanya saya harus kembali ke arah tadi saya berangkat, hahahaha. Taxi pun kami berhentikan dan segera untuk meluncur berkejaran dengan waktu. Di taxi kami pun berbincang banyak, tak terasa menghabiskan waktu satu jam dari Terminal Tanjung Priuk hingga Cempaka Putih. Saya selalu menghubungi trip leader agar tahu jika akan ditinggal, agak mengkhawatirkan memang.
Di Cempaka Putih kami masih harus menunggu satu jam kembali sampai akhirnya dari kejauhan muncul bis bertuliskan "MERAK". Rasanya luar biasanya senangnya kami. Alhamdulillah. Bis malam itu begitu padat dan penuh tetapi alhamdulillah kami dapat duduk manis, walaupun harus duduk berjauhan. Bis meluncur tersendat di tengah kemacetan menuju Merak, sekitar 3 jam harus kami lalui di perjalanan ini. Singkat cerita, alhamdulillah kami berdua mendarat dengan selamat di Pelabuhan Merak pukul 1 dini hari dan alhamdulillah rombongan trip belum berangkat karena ternyata banyak juga peserta yang terjebak kemacetan Jakarta malam itu
Oh Jakarta, kau menyeramkan sekali!!
Perjalanan selanjutnya akan saya kupas di postingan berikut.
Untuk mempersingkat waktu kami langsung mencari bis tujuan Merak, tapi kondisinya kali itu agak mencurigakan. Sepertinya sudah tidak ada lagi aktivitas bis yang akan beroperasi selanjutnya. Kami bertanya kepada calo-calo disana dan ternyata bis tujuan Merak sudah tidak ada lagi yang mau berangkat karena kondisi jalan yang macet luar biasa sehingga banyak supir dan kernet yang tidak mengoperasikan bisnya lagi. Kami pun panik karena liburan kami terancam gagal. Saya pun menelan ludah, khawatir tidak bisa pulang karena macet yang luar biasa, ditinggal rombongan trip, uang trip hangus melayang dan tentu saja tidak jadi liburan.
Kami kemudian mencari alternatif transportasi menuju Merak, ternyata satu-satunya transportasi yang tersedia adalah omprengan berupa mobil elf. Sayangnya sisa seat tinggal satu saja, tidak mungkin untuk kami berdua. Kami disarankan untuk ke Cempaka Putih karena banyak bis dari arah Pulo Gadung. Berarti itu tandanya saya harus kembali ke arah tadi saya berangkat, hahahaha. Taxi pun kami berhentikan dan segera untuk meluncur berkejaran dengan waktu. Di taxi kami pun berbincang banyak, tak terasa menghabiskan waktu satu jam dari Terminal Tanjung Priuk hingga Cempaka Putih. Saya selalu menghubungi trip leader agar tahu jika akan ditinggal, agak mengkhawatirkan memang.
Di Cempaka Putih kami masih harus menunggu satu jam kembali sampai akhirnya dari kejauhan muncul bis bertuliskan "MERAK". Rasanya luar biasanya senangnya kami. Alhamdulillah. Bis malam itu begitu padat dan penuh tetapi alhamdulillah kami dapat duduk manis, walaupun harus duduk berjauhan. Bis meluncur tersendat di tengah kemacetan menuju Merak, sekitar 3 jam harus kami lalui di perjalanan ini. Singkat cerita, alhamdulillah kami berdua mendarat dengan selamat di Pelabuhan Merak pukul 1 dini hari dan alhamdulillah rombongan trip belum berangkat karena ternyata banyak juga peserta yang terjebak kemacetan Jakarta malam itu
Oh Jakarta, kau menyeramkan sekali!!
Perjalanan selanjutnya akan saya kupas di postingan berikut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar