Melanjutkan postingan blog ini mengenai perjalanan saya menuju Krakatau. Sekitar pukul 1 dini hari kami mendarat di Pelabuhan Merak dan segera mencari rombongan trip. Di antara rombongan trip sekitar 50 orang, saya berjumpa dengan salah satu travelmate saya yang lain. Kami sudah beberapa kali traveling bareng dan ini adalah kali ketiga kami melakukan perjalanan bersama. Selanjutnya trip leader melakukan briefing kepada para peserta dan setelah berdoa kami pun berangkat naik fery menuju Pelabuhan Bakauheni. Alhamdulillah liburannya jadi, hehehe :)
Saya dan beberapa teman memilih untuk tidur di dek AC dengan tambahan biaya sebesar Rp. 8000, alasannya agar lebih nyaman dan tubuh fit untuk mengisi energi selama dua hari ke depan. Tidak berapa lama kami pun tertidur dengan nyenyak, sepertinya kami kelelahan berjuang melawan macetnya Jakarta malam itu. Pukul setengah 4, AC terasa semakin dingin dan saya pun terbangun bergegas ke toilet. Tak beruntung, toilet yang saya buka pertama kali ada (maaf) sisa kotoran yang tidak disiram. Sunguh kelakukan yang keterlaluan, padahal air masih melimpah begitu sulitnyakah hanya sekedar menyiram miliknya sendiri. Selesai dari toilet saya mampir keluar keliling kapal, di dek atas angin bertiup sangat kencang dan dari kejauhan sudah tampak citylights berkedip cantik. Sekitar pukul 5 pagi kapal pun merapat, selamat datang kembali di daratan Lampung.
Selepas merapat rombongan istirahat sejenak untuk sholat subuh sebelum melanjutkan perjalanan darat ke Dermaga Canti. Perjalanan ke Dermaga Canti sedikit gerimis, kami meluncur menggunakan angkot yang sudah dicarter, karena masih mengantuk dan cukup lelah kami pun tertidur. Sekitar satu setengah jam melalui jalan berkelok dan naik turun, kami pun sampai di Dermaga Canti.
![]() |
Selamat datang di Dermaga Canti |
Saya pun bergegas berganti baju basah karena agenda trip akan dimulai dengan snorkling dan islands hopping. Sebelum memulai petualangan, kami semua mengisi perut terlebih dahulu agar tidak masuk angin dan energi lebih banyak. Di pinggir Dermaga Canti ada sebuah warung nasi, sediakan saja uang lebih banyak karena makanan disini cukup mahal, maklum saja tidak ada lagi warung nasi yang lain.
Perut sudah terisi dan siap berpetualang |
Kami pun berangkat menggunakan kapal kecil, tujuan pertama kami adalah keliling pulau dan snorkling. Sekitar satu jam, sampailah kami di Pulau Sebuku Kecil, pulau kecil yang sangat indah dengan pasir putih yang didominasi oleh pecahan karang dan kerang dengan air biru nan jernih. Disini disarankan tidak melepas alas kaki karena pecahan karang dan kerangnya cukup tajam, terlebih ada cukup banyak bulu babi berserakan. Rasanya luar biasa sekali berada disana, indah. Disini kami habiskan dengan main air saja, sebagai pemanasan dan jangan lupa juga untuk berfoto ya.
![]() |
Foto dulu di Sebuku kecil, makin ramai makin seru!! |
Tujuan selanjutnya
adalah Pulau Sebuku Besar yang tidak begitu jauh, hanya sekitar 5 menit perjalanan dari Sebuku Kecil. Disinilah snorkling spot kami yang pertama, tidak perlu diragukan lagi keindahan di dalamnya. Sayang saya masih belum pandai berenang jadi belum berani untuk ambil foto bawah air, hehehe. Puas di Sebuku Besar, kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Umang-umang, awalnya saya pikir pulau yang dimaksud adalah Pulau Umang yang ada di Banten, ternyata bukan, hehehe. Pulau ini kecil, bisa menjadi snorkling spot maupun area islands hopping. Sudah cukup lelah kami pun hanya menjelajah pulau dan main pasir. Kebetulan di sisi kanan pulau terdapat spot yang menarik, airnya biru jernih dengan pasir putih yang sangat tebal dan bibir pantainya pendek. Cobalah rebahkan badan di pasir di bawah pohon rindang, pejamkan mata dan dengarkan debur ombak, syahdu.
Puas bermain, hari mulai siang dan perut mulai lapar kami pun meluncur ke Pulau Sebesi yaitu pulau yang akan menjadi homestay kami. Kami pun beristirahat, makan siang dan mandi. Rasanya kali itu saya makan banyak sekali sepertinya energi terkuras habis karena snorkling dan islands hopping, hehehe. Acara bebas sampai sore, saya manfaatkan untuk bercengkrama dengan teman-teman baru sambil menikmati pantai di depan homestay. Homestay yang saya dapatkan kali ini, kamar mandinya kurang bersih, seperti kurang terawat, sayang sekali padahal jika bisa dirawat lebih baik pasti lebih nyaman. Homestay ini menghadap ke arah pantai langsung dengan rerumputan hijau di depannya disusul dengan pasir kecokelatan. Tampak beberapa perahu kecil ditambatkan di pinggiran pantai. Lucunya, banyak sekali anjing dan kambing berkeliaran disana, jadi harus hati-hati jangan sampai menginjak kotorannya hehehe. Di Pulau Sebesi ini sulit air dan listrik masih menggunakan genset. Kami baru bisa menyalakan keran air dan mengisi baterai handphone ketika sudah malam. Tidak terasa saya pun tertidur di kasur sore itu, mungkin lelah.
![]() |
Pemandangan di depan homestay |
Pukul 4 sore saya dibangunkan untuk diajak melihat sunset di ujung pantai, dengan nyawa yang masih berceceran saya pun beranjak. Kami naik mobil pick up ramai-ramai menuju ujung pantai sambil melihat-lihat kondisi desa. Desa di Pulau Sebesi ini masih sepi dan sangat sederhana, damai, jauh dari hiruk pikuk kota. Sekitar 30 menit perjalanan kami pun sampai di ujung jalan dan dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak.
![]() |
Naik pick up siap menikmati sunset |
Pantainya berpasir hitam dan berombak cukup besar, di kejauhan tampak Pulau Anak Krakatau, Pulau Rakata dan Pulau Panjang dalam satu frame. Sambil menunggu sunset kami duduk santai bercengkrama di pasir sambil menikmati suasana yang begitu damai.
![]() |
Berlatar Pulau Krakatau, Pulau Rakata dan Pulau Panjang |
Tak berapa lama sunset yang ditunggu pun hadir, sayangnya si cantik tembaga ini posisinya ada di sebelah kanan pantai, walaupun begitu tetap cantik untuk dinikmati.
![]() |
Sunset di kanan pantai |
Hari mulai gelap, kami pun bergegas kembali ke homestay untuk makan malam. Kali ini menu makan malamnya enak sekali, terutama cumi bakar dan sate jamurnya. Kami makan ramai-ramai di atas rumput depan homestay sambil bercengkrama dan menikmati suara deburan ombak. Nikmatnya sungguh luar biasa. Setelah makan malam acara dilanjutkan dengan barbeque, tapi karena perut masih pernuh saya memilih berbincang dengan beberapa teman baru. Semakin malam satu per satu teman-teman masuk untuk tidur. Saya dan beberapa teman tidak langsung tidur di kamar, kami menikmati malam yang kali ini dihiasi dengan taburan bintang. Kami rebahan di rumput sambil menengadahkan wajah ke langit, indah. Saya pun sempat melihat ada bintang jatuh, untuk pertama kalinya, hehehe. Ada beberapa orang yang meramaikan malam itu dengan menyalakan lampion merah dan diterbangkan ke udara, semakin ramai dan syahdu. Semakin malam udara semakin dingin, kami pun berpamitan untuk istirahat dan mempersiapkan energi untuk petualangan di hari kedua.
To be continue to >> Part 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar