Minggu, 30 November 2014

Situs Megalitikum Gunung Padang

Akhir bulan lalu saya mendapat ajakan untuk one day trip mencicipi hiking ke Gunung Padang, Cianjur. Sebuah situs megalitikum yang konon merupakan sisa peradaban 3500 tahun sebelum masehi. Saya bersama 14 teman dari komunitas jalan Doyan Jalan pun berangkat dengan menyewa 1 unit elf dengan jumlah seats 15. Pas juga karena mengunjungi situs ini merupakan salah satu bucketlist saya :)


Situs Megalitikum Gunung Padang
Dari 15 orang tersebut sebelumnya saya hanya kenal setengahnya saja dan perjalanan kali pun tentunya turut menambah list teman jalan di kontak saya, alhamdulillah hehehe. Sebelum berangkat kami mendiskusikan perjalanan melalui grup Whatsapp, bagaimana menuju kesana, share cost yang dikeluarkan, konsumsi dan sebagainya. Kami pun sepakat untuk share cost sebesar Rp. 140.000 sudah termasuk transportasi dan makan siang. Lumayan. Kebetulan saat itu di kantor saya sedang hectic jadi tidak terlalu terlibat banyak dalam diskusi, seluruh keputusan saya serahkan kepada rekan-rekan.

Elf pun meluncur dari Jakarta menjemput teman-teman di Bogor termasuk saya lalu melanjutkan perjalanan. Rencana sebelumnya kami akan melalui jalur Puncak, namun tak disangka antrian panjang mengular menuju Puncak sudah dimulai dari tol, kami pikir sudah dimulai proses buka tutup jalan. Namun, menurut informasi yang kami dapatkan dari calo-calo jalan pintas di tol,  jalanan menuju Puncak mengalami Grid Lock saking padatnya, bukan buka tutup. Akhirnya kami memutuskan untuk berbelok arah memutar menuju Sukabumi. Kami tak beruntung ternyata jalanan menuju Sukabumi pun padat, terlebih terdapat jalan yang sedang dilakukan pengecoran.

Tapi tak masalah, saya jadi lebih tahu keadaan kota Sukabumi seperti apa, anggap saja sekalian city tour hehe. Sekitar waktu Dzuhur kami hampir sampai di lokasi, dari kejauhan sudah terlihat bentuk bukit dan punden berundak dari Gunung Padang. Kami pun menyempatkan menepi di musholla untuk sholat Dzuhur berjamaah dan makan siang bersama. Makan siang kali ini disupport oleh katering pemilik kos dari salah satu teman jalan yang masakannya enak dan murah meriah. Sholat berjamaah dan makan siang bersama rasanya menambah kenikmatan hari itu.

Setelah beristirahat kami pun melanjutkan perjalanan menuju Gunung Padang. Sampai di area Gunung Padang, kami pun disambut oleh sebuah gapura yang sepertinya baru selesai dikerjakan bertuliskan "Situs Megalith Gunung Padang Cianjur". Tampak seperti jaman batu ala film Flinstone ya, hehehe.

Selamat datang
Dari parkiran elf kami berjalan kami menuju starting point pendakian Gunung Padang dengan jalanan aspal yang cukup curam dan menanjak. Sebetulnya ada banyak sekali tukang ojek yang menawarkan jasanya, namun karena kami sangat suka berjalan kaki alhasil semua pun menolak, hehe maafkan kami abang-abang ojek :p

Setelah mengurus tiket kami pun mulai pendakian, ternyata trek yang dilalui berupa tanjakan batu yang memiliki kemiringan sangat curam. Alhamdulillah tidak hujan jadi tidak licin, tetapi tetap harus berhati-hati dan jaga stamina karena lumayan capek untuk sampai atas. Ada beberapa teman yang sempat berhenti di tengah jalan bekali-kali karena merasa kurang sehat tapi pada akhirnya kami semua pun berhasil sampai atas. Saya pun bersyukur karena walaupun hanya melakukan olahraga seminggu sekali, tapi itu rasanya cukup membantu stamina saya untuk hal-hal seperti ini, hehehe.

Kondisi tangga bebatuan yang harus dilalui
Singkat kata sampailah kami di teras pertama Gunung Padang, tampak terlihat bongkahan-bongkahan batu berbentuk balok berserakan, baik dalam posisi berdiri (disebut menhir) maupun tidur dengan rerumputan hijau yang tampak subur. Tampak pula papan-papan larangan menginjak batu menhir dan larangan memukul batu yang ada di kawasan Gunung Padang.

Bebatuan purba dan papan larangan
Gunung Padang ini pada dasarnya merupakan sebuah bukit bebatuan yang terletak pada ketinggian 885 m dpl. Tidak heran jika pemandangan di sekelilingnya begitu indah dengan lembah dan perbukitan yang hijau subur. Damai rasanya berdiri di ketinggian sambil menikmati landscape yang begitu indah. Situs Gunung Padang ini terletak di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur. Konon merupakan kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara. Namun, hipotesis mengenai keberadaan piramida purbakala sempat dibantah oleh ahli arkeolog dan eksplorasinya diminta untuk segera dihentikan karena dikhawatirkan bersifat merusak.

Memandang kejauhan
Saya cukup takjub dengan bentuk bebatuan yang ada di Gunung Padang yang seluruhnya berbentuk balok. Konon pada jaman dahulu area Gunung Padang ini dijadikan sebagai tempat ibadah. Kami pun mulai mengekplor setiap teras Gunung Padang. Di teras kedua dan ketiga areanya lebih luas daripada teras pertama dengan rerumputan yang lebih lapang dan hijau. Kami pun sempat mengabadikan foto di teras kedua. 

Foto gila yang bikin rame dan berisik di teras kedua
Hari mulai sore dan kami pun bergegas turun. Tenyata trek turun berbeda dengan trek naik yang curam dan berbatu. Jalurnya turun sangat mudah dilalui dan lebih landai. Heuheuheu kenapa naiknya tidak melalui trek yang ini saja ya? *speechless*

Foto :
Dokumentasi pribadi

Sabtu, 29 November 2014

Kill Bill Vol. 2 [2004]


Kill Bill Vol. 2
2004
Director : Quentin Tarantino
Writers : Quentin Tarantino
Stars : Uma Thurman, David Carradine, Michael Madsen
Genres : Action, Crime, Thriller
Runtime : 137 min
IMDb Rating : 8/10

"The Brides is back, for the final cut"


Di volume 2 ini, sang pengantin kembali untuk melanjutkan tujuan utamanya yaitu membunuh Bill. Setelah menghabisi O-ren Ishii (Lucy Liu) di volume 1, Beatrix Kiddo (Uma Thurman) melanjutkan pencarian orang-orang yang ada di daftar kematian yang ia buat. Orang-orang yang akan dihabisi berikutnya adalah Budd (Michael Madsen) adik Bill, Elle Driver (Daryl Hannah) dan Bill (David Carradine).

Sekuel ini berisi flashback mengenai kisah pembantaian Beatrix Kiddo di rehearsal pernikahannya dan tentunya aksi balas dendam untuk membunuh Bill dan anak buahnya. Tidak terlalu banyak adegan slasher seperti film pertama, akan tetapi volume ini lebih menekankan pada drama dan plot yang cukup lambat dengan dialog-dialog yang panjang. Runtime 137 menit cukup membuat penonton agak bosan jika mengharapkan film kedua ini seperti film pertama yang memiliki ritme cepat dan adegan action yang bertubi-tubi. Tapi hal ini tidak membuat karya Tarantino ini menjadi buruk, bagaimana ia mampu menghidupkan karakter-karakter dalam film melalui jajaran cast yang luar biasa dengan plot yang tidak terduga akan tetap membuat penggemar Tarantino jatuh cinta dengan sekuel film ini.

Adegan paling menarik di film ini adalah adegan fighting antara Beatrix Kiddo dengan Elle Driver, walaupun adegannya sangat singkat tetapi akan membuat penonton takjub dengan tindakan yang Beatrix Kiddo lakukan untuk melumpuhkan Elle. Sangat tidak terduga dan luar biasa. Kemudian bagaimana Beatrix mampu bertahan dan keluar dari dalam tanah ketika harus dikubur hidup-hidup. Saya sangat jatuh cinta dengan Uma Thurman yang memerankan karakter Beatrix Kiddo, terlihat sangat kuat dan tak terkalahkan, sosok pejuang yang luar biasa dengan ekspresi wajah penuh amarah berbalut kepedihan yang terpancar dari sorot matanya.

Tapi saya cukup kecewa dengan pertarungan face to face antara Beatrix Kiddo dengan Bill yang terasa kurang greget dan sangat kurang adegan action. Mungkin karena saya mengharapkan pertarungan akhir yang sengit, dimana adegan "Kill Bill" merupakan adegan klimaks yang merupakan tujuan utama film yang tertuang dalam judul.

Overall rating versi saya untuk film ini :
7,2 /10

Steal My Heart aka Catch Me aka Kaechimi [2013]


Steal My Heart aka Catch Me aka Kaechimi
2013
Director : Hyun Jong Lee
Writers : Hyun Jong Lee, Yeong Ah Yoo
Stars : Won Joo, Ah Jung Kim, Do Bin Baek
Genres : Comedy, Romance
Runtime : 115 min
IMDb Rating : 6,2/10

Seorang detektif muda berprestasi bernama Lee Ho Tae (Won Joo) tengah berurusan dengan pengejaran serial killer yang tengah buron. Tak disangka penangkapan berjalan dengan sangat mudah karena ketika proses penyergapan berlangsung, sang serial killer secara tidak sengaja terluka karena menjadi korban tabrak lari oleh seseorang tak dikenal. 

Cerita pun berlanjut menjadi pengejaran dan pencarian tersangka tabrak lari yang ternyata orang tersebut merupakan kisah cinta masa lalu Lee Ho Tae yaitu Yoon Jin Sook (Ah Jung Kim). Terjebak dalam dilema kisah cinta lama bersemi kembali, Lee Ho Tae tidak hanya berurusan dengan seorang pelaku tabrak lari, ternyata Yoon Jin Sook merupakan seorang pencuri kelas kakap yang amat licin dan sedang berada dalam pengejaran polisi. 

Kisah pun berlanjut dengan flashback masa lalu dimana 10 tahun yang lalu mereka mulai saling jatuh cinta, cerita dibalik semua kisah yang mereka lalui saat ini dan bagaimana dilema seorang Lee Ho Tae, seorang polisi yang harus melindungi tersangka kasus kriminal berat.

Flashback kisah cinta masa lalu antara Lee Ho Tae dan Yoon Jin Sook, bagaimana mereka berdua harus berkejaran dengan pihak polisi dan Lee Ho Tae yang harus melindungi orang yang dicintainya dari penangkapan polisi dan konsekuensi yang harus dihadapinya menjadi elemen plot yang sangat menarik untuk terus diikuti hingga akhir cerita.

Cerita film ini ringan namun tetap orisinil, seperti drama komedi film korea lainnya yang selalu berhasil menyelipkan lelucon yang pastinya selalu membuat tawa. Film ini bisa menjadi selingan yang cukup menghibur jika anda sedang melakukan movie marathon karena cukup menyegarkan.

Overall rating versi saya untuk film ini :
6,8/10