Minggu, 26 Juli 2015

Trip 3 Negara - Twin Towers & Dancing Fountain

Petronas Twin Towers merupakan salah satu landmark Kuala Lumpur yang wajib dikunjungi jka datang kesini, apalagi bagi yang baru pertama kali ke KL seperti saya hehehe. Terletak tidak begitu jauh dari tempat menginap, kami bergegas berjalan kaki melalui jembatan penyebrangan yang menghubungkan Pavilion KL dan KLCC. Berjalan kaki kurang lebih 20 menit sampailah kami di pelataran depan Suria KLCC Mall yang menghadap kolam dan Taman KLCC, kami pun sempat melewati Aquaria, semacam Sea World kalau di Jakarta.


Foto wajib di bawah si kembar
Petronas Twin Towers merupakan menara kembar tertinggi di dunia dengan ketinggian 452 meter. Walaupun kembar, konon kedua menara ini dibangun oleh kontraktor yang berbeda. Jembatan yang menghubungkan kedua menara terletak di lantai 41 dan 42 semakin mempercantik arsitektur bangunan. 


Sparkling Twins
Sebetulnya wisatawan bisa naik hingga Sky Bridge dengan membayar 80 MYR, tetapi biasanya tiketnya terbatas dan hanya dijual pada pagi hari. Karena kami sampai di Kuala Lumpur sudah cukup siang, kami hanya berjalan-jalan dan menikmati menara kembar ini dari bawah. Mungkin lain waktu saya akan coba untuk naik hingga Sky Bridge. Di siang hari menara kembar ini tampak bercahaya mengkilat karena bagian luar banguan terbuat dari kaca dan baja yang jika terkena cahaya matahari tampak sparkling. Pada saat malam bangunan ini pun tampak lebih cantik dengan lampu-lampu perak menyala yang berpantulan dengan struktur bangunan. Hal ini membuat menara Petronas menjadi yang paling cantik dan menarik mata di Kuala Lumpur. 


Suasana ramai di bawah kawasan menara kembar
Area depan malam hari itu sangat ramai oleh turis, termasuk kami hehehe. Terdapat pula air mancur panjang yang cantik serta ar mancur kecil yang berubah-ubah warna. Di seberang menara kembar terdapat satu gedung yang memiliki bentuk cukup unik juga yaitu Public Bank.


Public Bank di malam hari
Puas menikmati keindahan dan kemegahan menara kembar, kami pun kembali ke KLCC Park untuk menikmati dancing fountain malam itu. Kawasan KLCC Park sangat ramai sekali, banyak orang lokal maupun wisatawan asing tengah asik duduk manis menikmati sejuknya udara malam sambil menikmati air mancur berwarna-warni yang tampak cantik menari-nari.


Centilnya si air mancur
Cantik!
Foto :
Dokumentasi Pribadi

Sabtu, 25 Juli 2015

Trip 3 Negara - KLCC Park & Suria Mall

Setelah rehat sejenak di hotel, kami tidak menyia-nyiakan waktu untuk bergegas menikmati petualangan hari itu di Kuala Lumpur. Kebetulan hotel tempat kami menginap berada di kawasan KLCC (Kuala Lumpur City Centre) sehingga sangat mudah menjangkau dan mengekplore beberapa atraksi hanya dengan berjalan kaki saja. Beberapa tujuan kami antara lain KLCC Park, Suria KLCC Mall dan Petronas Twin Towers.


Menuju KLCC Park, terlihat Twin Towers
KLCC Park
Merupakan sebuah taman yang terletak di jantung kota Kuala Lumpur dan menawarkan ruang publik terbuka yang sangat menarik. Taman ini memiliki luas sekitar 20 hektare dan yang terdiri atas beberapa spot menarik antara lain kolam ikan yang amat sangat luas, area hijau dengan pepohonan yang rimbun, jembatan dan jogging track yang nyaman, bangku-bangku taman, playground dan yang paling menarik menurut saya adalah kolam renang terbuka di ujung taman. Kolam besar yang tepat berada di depan Suria Mall memiliki atraksi air mancur menari (dancing fountain). Saya kurang paham apakah pada siang hari sudah dinyalakan atau belum, yang jelas pada saat saya datang pada siang itu air mancurnya mati dan tampak beberapa pekerja sedang melakukan maintenance


Taman di pusat kota
Jika membawa tumbler air minum dan kehabisan, kita dapat mengisi air minum di KLCC Park ini karena terdapat keran air yang dapat langsung diminum, lumayan menghemat pengeluaran untuk membeli air mineral, hehehe. Oiya harga air mineral di toko-toko retail sekitar 2,40 MYR. 
Adek haus bang :p
Jalan-jalan santai, duduk-duduk sambil berbincang, jogging dan bermain bersama anak menjadi hal yang sangat menyenangkan untuk dilakukan di KLCC Park. Kolam renang berwarna biru di ujung taman diperuntukkan untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun karena memang kedalamannya hanya sekitar betis orang dewasa. Siang itu tampak banyak sekali anak-anak yang didampingi orang tua mereka tengah bermain air, kebanyakan adalah turis asing yang memanfaatkan area terbuka ini untuk hiburan gratis tetapi menyenangkan. 


Kolam renang anak
Jika kita hendak berjalan-jalan di area kolam renang sebaiknya kita melepaskan sepatu karena terdapat tanda larangan menggunakan kasut (sepatu) dan terdapat penjaga yang siap sedia meniupkan peluit peringatan jika ada yang melanggar. Hal ini mungkin dimaksudkan agar area tersebut bersih dan menghindari pengunjung terjatuh karena licin. Dekat dengan taman terdapat Masjid As Syakirin yang berwarna biru dan terlihat dari kejauhan, sayang kami tidak menyempatkan untuk mampir. Di samping kolam renang anak terdapat playground yang cukup besar.


Playground di samping kolam
Kolam renang anak ini berbatasan langsung dengan kolam besar yang terletak di depan Suria Mall. Di kolam bagian belakang ini terdapat patung ikan paus dengan background Petronas Twin Towers. Kami bersantai sejenak di pinggir kolam yang cukup rimbun sambil menikmati suasana sekitar KLCC.


Lompat Nanda!

Suria Mall KLCC
Siang itu matahari cukup terik menyengat, kami menyempatkan untuk "ngadem" di dalam Suria Mall KLCC. Mall ini terletak di dasar menara Petronas dan merupakan pusat belanja bergengsi.di Kuala Lumpur. Di dalam mall berlantai 6 ini banyak dijumpai berbagai toko-toko branded. 


This is Us under the bridge
Kami sempat mampir ke salah satu toilet di Suria KLCC Mall yang merupakan toilet ekslusif, kami diharuskan membayar 2 MYR sebelumnya di dekat pintu masuk, kemudian petugas akan memberikan tisu basah yang dapat digunakan. Toiletnya sebetulnya tidak berbeda jauh dengan toilet biasa. Hanya saja tisu keringnya tersedia lebih banyak dan terdapat hiasan bunga segar di wastafelnya, kalau kebersihan sih sudah seharusnya yang terbaik ya, hehehe. 


Salah satu statue unik di dasar Menara Petronas
Di sore hari tampak area KLCC Park semakin ramai, para pekerja sudah mulai pulang kantor dan kebetulan hari itu adalah Jumat malam menjelang weekend, jadi tidak heran semakin malam semakin ramai. Kami menyempatkan untuk mengisi perut di salah satu Coffee Shop DOME di lantai dasar yang menghadap kolam taman KLCC. DOME sore itu sangat penuh sekali, setelah menunggu sebentar akhirnya kami mendapat bangku di luar yang menghadap kolam. Jika diperhatikan dan dibandingkan, bagian pelayanan apapun di Kuala Lumpur tidak seramah di Indonesia jadi harap maklum dan jangan terlalu berekspektasi tinggi dilayani dengan baik disini. Untungnya makanan di DOME ini sangat enak, begitu pun kopinya hehehe. Saya pun langsung mengeluarkan handphone untuk menggunakan koneksi internet dan lagi-lagi entah mengapa sulit untuk connected padahal sudah berkali-kali menanyakan password wi-fi, aah derita fakir wi-fi, hehehe. Kami pun berbincang banyak, ya anggap saja sisterhood time sambil menikmati keramaian KLCC di sore hari.

Foto :
Dokumentasi Pribadi

Senin, 20 Juli 2015

Trip 3 Negara - Jakarta - Kuala Lumpur

Pagi-pagi sekali saya sudah bersiap berangkat dari Bogor menuju Bandara Soekarno Hatta, setelah malam sebelumnya saya memesan ojek langganan untuk menjemput dirumah. Pukul 3.45 bapak ojek sudah stand by di depan rumah untuk mengantar saya ke pool Bus Damri di Baranang Siang. Setelah mengeluarkan uang Rp. 30.000 untuk jasa ojek, saya bergegas mencari bus yang akan berangkat, pagi itu ternyata bus cukup ramai.

Sang pengantar
Saya duduk di kursi dekat jendela dan tidak beberapa lama bus pun melaju. Jalanan masih sangat sepi dan gelap, sang kondektur pun menghampiri kemudian memberikan tiket seharga Rp. 55.000. Setelah sempat tertidur sebentar, pukul 5 kurang saya sudah sampai di Terminal 3, waaah ternyata cepat sekali sampainya. Tapi tidak masalah karena lebih cepat lebih baik daripada harus terjebak macet di jalanan dan mepet ke jam flight, maklum saja masih hari kerja.

Si Kakak sudah menunggu di terminal 3, setelah berjumpa kami meluncur ke counter check in. Untuk maskapai Air Asia, di terminal 3 harus melakukan check in mandiri di mesin check in yang ada di dekat counter, jadi kita perlu ke counter hanya jika kita memiliki bagasi. Jika tidak membeli bagasi cukup check in melalui mesin saja. Di mesin check in kita diharuskan memasukan kode booking, kemudian scan paspor. Jika tiket yang dibeli lebih dari 1 orang maka seluruh paspor harus ikut di scan. Di akhir kita akan diberikan boarding pass dan luggage sticker, jika membeli bagasi kita tetap memproses melalui counter bagasi dengan menyerahkan luggage sticker tersebut. Karena tiket saya belum termasuk bagasi dan airport tax, jadi harus membayar biaya bagasi sebesar Rp. 125.000 dan airport tax Rp.150.000.


Selfie terus selfie
Jadwal boarding masih cukup lama, jadi kami masih bisa bersantai. Terminal 3 Bandara Soetta ini cukup besar, cenderung sepi, sangat bersih dan rapi. Tidak terlalu padat seperti di terminal lainnya. Kami sempat berfoto-foto, jajan Roti O dan nongkrong sebentar di Starbucks dekat gate di lantai 2. Mendekati waktu boarding kami pun bergegas menuju gate. Pagi itu alhamdulillah cukup cerah, mudah-mudahan penerbangan pertama kami lancar. Selama di pesawat saya memanfaatkan waktu untuk tidur, hehehe lumayan untuk isi energi. Kurang lebih 2 jam perjalanan, akhirnya kami tiba di KLIA 2 dengan landing yang amat sangat kasar, hahahaha ini adalah landing terkasar yang pernah saya alami selama beberapa kali naik pesawat. Badan sampai terguncang hebat, detak jantung? Oh jangan ditanya bagaimana kagetnya, hehehe. Tapi alhamdulillah semua berjalan baik. 

Hey, Nanda selamat datang di Malaysia!

Waktu di Kuala Lumpur 1 jam lebih cepat dibandingkan Jakarta, jadi harus segera menyesuaikan jam tangan, untuk handphone dapat diatur otomatis mengikuti zona waktu. Siang itu terminal kedatangan tidak begitu ramai, kami bergegas menuju counter imigrasi. Di dekat counter imigrasi terdapat counter operator seluler MAXIS, kebetulan karena hanya 1 hari di Kuala Lumpur saya tidak beli, jadi data connection saya matikan dan hanya mengandalkan sinyal wifi jika ada. Sayangnya sinyal wifi di KLIA 2 ini tidak bisa digunakan, entah mengapa sangat sulit untuk connected. Siap-siap jadi fakir wifi selama di Kuala Lumpur nih, hehehe.


Konter Imigrasi
Ah, ini pengalaman pertama saya antri imigrasi di luar negeri, cukup nervous khawatir ditanya macam-macam. Ternyata so simple, petugas imigrasi hanya menanyakan berapa lama saya di Malaysia, itu pun menggunakan Bahasa Indonesia, kemudian paspor saya di cap dan voila saya siap berpetualang hari ini, Keluar dari counter imigrasi saya melihat papan peringatan dilarang membawa berbagai jenis mangga ke Malaysia. Hmmm ada apa ya dengan mangga?

Jalan keluar dari KLIA 2 ini berupa mall dengan toko-toko duty free yang berjajar rapi. Ikuti saja petunjuk jalan untuk menemukan pintu keluar ataupun mencari tranportasi, petunjuk jalan sangat jelas sehingga memudahkan bagi orang yang pertama kali datang kesini. Sebelum pergi kami menyempatkan diri untuk mengisi perut, ah pantas saja lapar ternyata sudah waktunya makan siang. Kami mampir di tempat makan bernama Curry House yang berisi masakan ala india. Curry House ini semacam food court dengan pilihan menu yang sangat beragam dan disajikan ala warteg hehehe, kita tinggal tunjuk saja mau makan yang mana nanti pegawai di balik etalase akan menyajikannya. 

Saya sempat bingung memilih makanan, karena sangat banyaaaaak dan saya tidak tahu itu makanan apa. Pilihan nasinya ada 2 yaitu nasi biasa dan nasi briyani. Akhirnya saya memilih nasi putih, ikan bumbu kuning dan acar, biasa saja karena khawatir tidak suka dengan rasanya hehehe. Di ujung etalase ada petugas yang siap sedia menghitung harga makanan yang kita pesan dan menanyakan mau minum apa, saya pun memilih air mineral saja. Kemudian petugas itu menyerahkan kartu yang harus saya bawa ke kasir untuk membayar makanan, mengambil minuman dan sendok garpu. Pemesanan sudah menggunakan sistem komputer yang terhubung dari tempat makanan, minuman dan kasir jadi tidak perlu khawatir tertukar. Harga yang harus saya bayarkan di kasir adalah 10,80 MYR. 

Saya sempat lupa kalau sudah di luar negeri jadi ketika memesan makanan saya sempat menggunakan Bahasa Indonesia, hahahaha bodohnya. Makanannya sangat berwarna sekali, sangat menggugah selera tetapi sayang rasanya cenderung hambar, lidah Indonesia saya mungkin masih kaget hehehe. Porsi nasi yang diberikan sangat banyak dan pegawainya tidak ada yang ramah, cenderung menyeramkan malah. Mungkin ini salah satu culture shocked yang pertama kali saya alami disini, hehehe.

Setelah kenyang, kami beranjak menuju hotel. Di pintu keluar bandara KLIA 2 ada beberapa pilihan transportasi menuju kota. Kali ini kami memutuskan untuk menggunakan taxi, jenis taxi di Malaysia ini ada dua yaitu taxi bermeter dan taxi kupon, jadi bisa memilih untuk menggunakan taxi yang mana, counter nya pun terpisah namun berjajar dalam satu area. Taxi bermeter tentunya harga yang harus dibayarkan adalah sesuai dengan kilometer yang dilalui berdasarkan argometer sedangkan taxi kupon membayar taxi dengan harga pas sesuai dengan yang tertera di kupon taxi. Jika memesan taxi melalui counter kita diharuskan membayar 2 MYR sebagai biaya jasa atas pemesanan taxi. Jadi petugas counter akan memesankan taxi, kita tinggal menunggu saja dipanggilkan. Memesan taxi di counter ini sebetulnya untuk menghindari harga borongan, jadi memang lebih baik membayar 2 MYR tetapi tidak tertipu. Kami memesan taxi bermeter, sejauh ini saya belum sempat membandingkan perbedaan biaya yang dikeluarkan jika menggunakan kedua jenis taxi tersebut, mungkin lain kali saya bisa coba taxi kupon, hehehe.

Taxi yang akan mengantarkan kami adalah taxi SPAD dengan jenis mobil Toyota Avanza berwarna biru dan di sisi pintu taxi tertempel sticker nama pengemudi. KLIA 2 ternyata cukup jauh dari pusat kota, perjalanan  ditempuh selama kurang lebih 45 menit hingga 1 jam. Sepanjang jalan kita akan disuguhkan oleh hamparan perkebunan sawit, kompleks suburban dan perumahan, kemudian melewati Stadium Bukit Jalil yang sering dijadikan tempat konser.

Kami pun sampai di penginapan pertama kami yaitu Novotel KLCC. Argo di taxi menunjukan angka sekitar 140 MYR, sang driver pun menawarkan diri untuk menjemput di esok hari yang diiyakan langsung oleh si kakak. Flight kami di esok hari adalah pukul 12.10, sang driver yang bernama Pak Syaeful dengan mantap berjanji menjemput kami pukul 9.30. Hmm, kemungkinan besar masih cukup waktunya sebelum flight. Setelah Pak Syaeful memberikan nomor kontaknya, kami pun melenggang untuk check in dan mendapat kamar 909. Setelah beristirahat sejenak, kami pun siap mengeksplore KLCC dan sekitarnya.

Foto :
Dokumentasi pribadi

Minggu, 12 Juli 2015

Trip 3 Negara - Preparation

Diawali oleh pesan singkat dari sang kakak mengenai ajakan untuk memanfaatkan paspor yang sudah terlanjur dibuat tetapi belum pernah digunakan, sebagai pembuka tahun saya pun akhirnya berani menjejakkan kaki di negeri orang. Ini merupakan kali pertama saya pergi ke luar negeri dan entah nekat atau bagaimana tujuannya langsung 3 negara sekaligus dalam waktu 5 hari saja. Setelah menimbang dan menghitung tabungan (yang cuma segitu adanya) saya pun mengiyakan dan dengan semangat 45 membuat itinerary dan booking sana sini. Cukup mendadak karena dari inisiasi pertama hingga waktu keberangkatan hanya 2 minggu saja persiapannya. Saya pikir kapan lagi, kalau tidak mendadak terkadang sesuatu yang terlalu direncanakan malah seringnya berakhir gagal hehehe. Mumpung masih ada waktu, usia, tenaga dan (sedikit) uang :p.

ASEAN
Rencana awal sebetulnya hanya mengunjungi satu negara yaitu Vietnam, entah secara random kami memilih negara ini. Belum pernah terbayang seperti apa dan terlintas sebelumnya hehehe. Tapi saya sangat antusias, ya Vietnam, saya akan kesana dalam waktu dekat ini. Negara yang saya tidak ingat ketika dulu pernah dipelajari di pelajaran Geografi, negara yang saya tidak terbayang seperti apa dan negara yang sebelumnya tidak ada dalam bucketlist saya tahun ini, tetapi mendadak dalam waktu beberapa hari lagi saya akan kesana, hehehe.

Saya searching mengenai pariwisata Vietnam sebanyak-banyaknya. Pilihan jatuh pada 2 kota berbeda yaitu Ho Chi Minh City (Saigon) dan Hanoi. Ho Chi Minh City terkenal dengan wisata sejarahnya dan arsitektur bangunan khas Eropa yang menghiasi kota, Ho Chi Minh ini konon lebih kota jika dibandingkan dengan Hanoi. Hanoi lebih sepi jika dibandingkan dengan Ho Chi Minh, wisata yang terkenal di Hanoi tentu saja Halong Bay yang sangat melegenda walaupun masih harus menempuh beberapa jam dari pusat kota. Saya pun mulai mencari flight ke kedua kota tersebut, kebetulan karena budget terbatas saya mencari budget airlines. Untuk ke Ho Chi Minh budget airlines pasti transit dulu di Changi dan sayangnya durasi transitnya sangat lama, minimal 6 jam sampai 24 jam. Sedangkan budget airlines menuju Hanoi harus transit 2 kali yaitu di Changi (Singapore) dan Ho Chi Minh dengan harga yang lumayan mahal. Begitu adanya karena memang Hanoi sangat jauh di utara daratan Vietnam.

We do travel
Akhirnya diputuskan kali ini kami memilih Ho Chi Minh saja untuk kota yang kami kunjungi di Vietnam karena Hanoi sepertinya tidak memungkinkan dari segi waktu. Memperhitungkan waktu transit yang cukup lama di Changi, kami pun mengubah rencana menjadi mengunjungi 2 negara yaitu Singapura dan Vietnam. Iseng-iseng ketika mencari tiket, muncullah tiket promosi Air Asia ke Kuala Lumpur yang amat sangat menggoda. Alhasil diputuskan kami sepakat akan mengunjungi 3 negara yaitu Malaysia – Singapura – Vietnam dalam waktu 5 hari 4 malam. Wah bisa dipastikan paspor saya bisa tiba-tiba penuh cap imigrasi dalam sekali jalan, hehehehe.

Keesokannya saya langsung mencari tiket, dan secara garis besar perjalananya adalah sebagai berikut :

Day 1    
Jakarta – Kuala Lumpur
08.30 – 11. 30  (Air Asia AK 383)
1D1N in Kuala Lumpur

Day 2     
Kuala Lumpur – Singapore
12.10 – 13.10 (Tiger Air TR 2457)
1D1N in Singapore

Day 3
Singapore – Ho Chi Minh City                      
13.00 – 14.00 (Tiger Air TR 2324)
3D2N in Ho Chi Minh City

Day 5
Ho Chi Minh City – Singapore
09.20 – 12.20 (Tiger Air TR 2323)  6 Hrs transit in Changi

Singapore – Jakarta
18.20 – 19.20 (Tiger Air TR 2272)

Rute perjalanan kami
Itinerary yang sangat padat dan saling bersambung, jika ada satu saja flight yang gagal sangat rentan menghancurkan itinerary berikutnya. Sebagai manusia saya hanya bisa berencana, tetapi Tuhan yang menentukan, hehehe mantap saja sisanya pasrah.

Nama Bandara di 3 negara tersebut adalah :
  • Malaysia              : Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2)
  • Singapore            : Changi International Airport (CIA)
  • Ho Chi Minh        : Tan Son Nhat International Airport (TIA)
Sebetulnya saya adalah tipikal traveler dengan budget minim yang bertolak belakang dengan sang kakak. Walaupun sempat berpikir panjang karena khawatir di segi finansial, saya pun mengiyakan karena biaya hotel kami mendapatkan diskon 50% dari kantor kakak dan maskapai semuanya budget airlines. Lumayan sekali bisa liburan agak fancy tetapi biayanya tidak full hehehe. Hotel pun sudah dibookingkan sebagai berikut :
  • Kuala Lumpur    : Novotel KLCC
  • Singapore          : Novotel Clarke Quay
  • Ho Chi Minh       : Pullman Saigon Centre
 Kurs mata uang saat berangkat adalah sebagai berikut  :
  • Kuala Lumpur    : 1 MYR (Malaysian Ringgit) = 3700an IDR
  • Singapore          : 1 SGD (Singapore Dollar) = 9500an IDR
  • Ho Chi Minh       : 1 USD (US Dollar) = 21.300 VND (Vietnam Dong)
  • 1 USD (US Dollar) = 13.000 IDR (Indonesian Rupiah)
it's on my list and it's still in progress
Setelah akomodasi dan transportasi selesai, saya mulai membuat itinerary perjalanan selama 5 hari di 3 negara berbeda. Itinerary yang dibuat tidak terlalu detail, hanya mencantumkan mengenai transportasi yang bisa digunakan, things to do, landmark yang bisa dikunjungi dan tips-tips perjalanan. Walaupun pada akhirnya tidak semua things to do bisa dilakukan, itinerary sangat bermanfaat untuk panduan kita selama di kota tersebut dan tentunya riset sebanyak-banyaknya sangat diperlukan agar kita tidak benar-benar pergi dalam keadaan “buta”, terlebih belum pernah sama sekali mengunjungi suatu tempat. Setelah cuti 3 hari disetujui oleh atasan, kami pun siap berangkat.

KL, SG, Saigon..here we come!

Gambar :
http://archive.kaskus.co.id/thread/7000059/0/map-thread-for-forsex
http://www.anneahira.com/sejarah-asean.htm
https://www.travelsafe.com/news/index.php/2013/11/14/last-minute-thanksgiving-travel-tips/
http://www.iamnotthebabysitter.com/check-11-inspirational-travel-quotes/