Rabu, 25 Desember 2013

Punggung Saya Offside :D

Memasuki musim penghujan udara Bogor semakin dingin, tidak heran jika betapa nikmatnya berada di bawah pelukan selimut dan kasur. Bulan Desember lalu saya baru saja menjalani kegiatan medical checkup yang wajib dilakukan di kantor setiap tahun. Sebuah benefit yang lumayan untuk para karyawannya mengecek kesehatan secara gratis. Terkadang kita memang tidak begitu memperhatikan kondisi kesehatan kita untuk dicek secara berkala, terlebih biaya yang dikeluarkan pun tidak murah. 

Tidak berapa lama, hasil medical checkup saya pun dikirimkan, alhamdulillah untuk cek laboratorium hasilnya normal semua, hanya ada beberapa catatan untuk darah ternyata saya anemia hehehe harus rajin makan sayuran hijau dan buah-buahan nih. Saya pun disarankan untuk cek kondisi mata karena sepertinya kacamata yang saya gunakan sudah tidak sesuai porsi minus dan slindrisnya. Catatan lainnya adalah saya disarankan agar makan tidak terlalu terburu-buru karena saya mengidap dydpepsia, ya secara mudahnya istilah untuk perut kembung dan begah.

Selain hasil laboratorium saya tidak terlalu memperhatikan hasil rontgen dan catatan mengenai vertebrata sampai teman kantor saya menyadarkan bahwa foto rontgen vertebrata saya agak miring. Ternyata saya skoliosis ringan, buru-buru saya cari di internet mengenai skoliosis dan penanganannya.

Menurut wikipedia indonesia :
Skoliosis adalah kelainan pada rangka tubuh yang berupa kelengkungan tulang belakang. Sebanyak 75-85% kasus skoliosis merupakan idiofatik, yaitu kelainan yang tidak diketahui penyebabnya. Sedangkan 15-25% kasus skoliosis lainnya merupakan efek samping yang diakibatkan karena menderita kelainan tertentu, seperti distrofi ototsindrom Marfansindrom Down, dan penyakit lainnya. Berbagai kelainan tersebut menyebabkan otot atau saraf di sekitar tulang belakang tidak berfungsi sempurna dan menyebabkan bentuk tulang belakang menjadi melengkung.

Hanya ilustrasi
Semakin saya cari informasi di internet, semakin saya ngeri akan dampak dan penanganannya yang repot. Ada yang perlu fisioterapi, menggunakan korset besi untuk menunjang tulang belakang bahkan sampai ada yang perlu operasi untuk mengoreksi lokasi tulang yang bengkoknya sudah sangat parah. Tentunya biaya penangannya sangat mahal, heuheuheu.

Di akhir minggu saya pun langsung mengkonsultasikan ke ahlinya, Dr. Nurjaya Yudya di Poliklinik Afiat PMI. Pertama kali bertemu Dr. Nurjaya hanya mengamati hasil rontgen saya dan beberapa kali mengecek kondisi punggung yang ternyata memang tidak simetris, sisi kanan lebih menonjol dibandingkan sisi kiri. Dokter pun menanyakan mengenai keluhan yang dirasakan dan kebiasaan yang dilakukan. Ada beberapa kemungkinan, saya pernah jatuh terduduk saat SD dan tak ragu saya pun tanyakan langsung. Dokter mengatakan jika jatuh tidak sampai menyebabkan skoliosis, sepertinya memang lebih disebabkan oleh kebiasaan, entah kebiasaan duduk, tidur maupun menggunakan tas yang berat hanya di satu sisi. Akhirnya dokter pun menyarankan saya untuk rontgen lanjutan khusus untuk vertebrata untuk melihat derajat kemiringan tulang belakang saya.

Saya pun meluncur ke ruang radiologi, foto dilakukan sebanyak 3 kali, pertama posisi lurus dan yang berikutnya posisi badan miring ke kiri lali ke kanan seperti pemanasan dengan tangan di pinggang, hehehe. Satu minggu kemudian saya pun kembali ke Dr. Nurjaya dengan membawa hasil radiologi. Setelah dicek ternyata derajat kemiringan skoliosis saya 25 derajat dan masuk kategori menengah. Hmm, bukan ringan ternyata.

Sedikit panik, Dr. Nuraya menawarkan saya untuk pakai korset khusus namun dijelaskan bahwa korset itu tidak membuat tulang belakang kembali lurus, hanya saja untuk menjaga posisi duduk atau berdiri agar tulang belakang tidak semakin miring. Saya menolak untuk pakai karena terlihat tidak nyaman, terlebih membuat penampilan tidak bagus karena terlihat menonjol di pakaian. 

Dokter pun menambahkan saya sudah masuk di usia dimana tulang belakang sudah tidak lagi tumbuh, jadi kemungkinan bengkok tidak akan terlalu parah hanya saja saya memang harus menjaga kebiasaan duduk dan berdiri. Alhamdulillah saya tidak perlu memakai korset. Saran dari dokter saya harus sering latihan dan stretching bagian punggung, bisa dilakukan dengan yoga pakai bola. Kemudian ketika tidur posisi punggung kanan (sisi yang lebih menonjol) harus diganjal bantal. Terakhir rutin berenang karena berenang membantu untuk mengoreksi bentuk badan agar tetap tegap dan lurus.

Tetap semangat dan rajin berolahraga!
Caiyo..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar