Anggap saja postingan kali ini sebagai trial testing laptop baru, hehehe. Kebetulan laptop lama saya si Acer Travelmate 12 inchi yang sudah menemani saya semasa di bangku kuliah harus tewas di bagian motherboard. Karena keluaran seri lama pastinya komponen dalamnya sangat langka, apalagi motherboard yang kalau diganti biayanya bisa juga untuk beli yang baru. Akhirnya si Travelmate kesayangan harus dipreteli karena saya masih membutuhkan hardisk dalamnya yang pada akhirnya saya gunakan sebagai hardisk eksternal. Sisanya hanya dihargai sekitar Rp. 300.000 saja, hiks.
Maka pilihan pun jatuh pada ASUS A46C, laptop keluaran ASUS yang lumayan tipis dengan layar 14 inchi dengan tebal 21 mm dan berat 2 kg. Cukup ringan untuk dibawa kesana kemari. Detail yang saya suka dari laptop ini selan tipis adalah bodi metal yang terlihat kokoh dan tentunya speaker Sonic Master yang membentang gagah di bagian depan, sangat memuaskan bagi saya yang senang menonton film di laptop, hehehe.
Maka pilihan pun jatuh pada ASUS A46C, laptop keluaran ASUS yang lumayan tipis dengan layar 14 inchi dengan tebal 21 mm dan berat 2 kg. Cukup ringan untuk dibawa kesana kemari. Detail yang saya suka dari laptop ini selan tipis adalah bodi metal yang terlihat kokoh dan tentunya speaker Sonic Master yang membentang gagah di bagian depan, sangat memuaskan bagi saya yang senang menonton film di laptop, hehehe.
By the way, akhir-akhir ini saya sedang tergila-gila dengan salah satu genre komedi yang sedang happening di Indonesia, bahkan saat ini komunitasnya semakin besar dan menjamur di seluruh pelosok negeri. Stand up comedy atau disebut dengan komedi tunggal. Sebetulnya jenis komedi ini sudah ada sejak lama di Indonesia. Sebut saja acara sitkom Srimulat, jika diperhatikan di setiap awal scene selalu ada satu personil yang menjadi pelawak pembuka yang berdiri dan melakukan monolog dengan mengeluarkan jokes di depan penonton. Selain itu di era 90-an pun ada acara tv berjudul Comedy Cafe, salah satu pengisinya adalah almarhum Taufik Savalas. Jadi di acara berlatar di sebuah cafe dengan panggung kecil dengan standing mic dan lampu sorot, lalu Taufik Savalas dan kawan-kawan melakukan komedi tunggal. Walaupun sebetulnya yang dilakukan Taufik Savalas dan personil srimulat bukan murni stand up comedy, melainkan jokes telling, tetapi program-program tv tersebut merupakan sebuah langkah awal dari munculnya stand up
comedy di Indonesia.

Stand up comedy Indonesia
Stand up comedy di Indonesia mulai
bergemuruh sejak adanya tayangan Stand Up Comedy Show di MetroTV dan semakin
meledak ketika KompasTV membuat acara Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) yaitu
sebuah ajang kompetisi pencarian bakat stand up comedy di indonesia. Sejak SUCI
season 1 dimulai saya mulai tertarik dengan jenis komedi ini. Menurut saya, jenis komedi ini sangat membutuhkan kemampuan dan keahlian yang luar biasa membutuhkan kecerdasan untuk membuat penonton tertawa terlebih ini dilakukan hanya seorang diri saja. Betul-betul hanya mengandalkan kekuatan verbal dan mimik muka serta gerak tubuh yang tidak banyak. Selain itu juga dibutuhkan
skill public speaking, dimana seorang komik ini harus berani untuk berbicara di depan umum yang mana kebanyakan orang merupakan salah satu hal yang ditakuti. Selain itu stand up comedy pun punya banyak materi teknik-teknik untuk membuat satu set komedi secara utuh. Set up, punch line, riffing, call back dan impersonation
merupakan beberapa istilahnya.
Mewabahnya stand up comedy di Indonesia juga tentunya didukung oleh peran dari seorang Pandji Pragiwaksono
dan Raditya Dika yang mengobarkan semangat stand up comedy sejak dimulainya SUCI
season 1 KompasTV. Siapa sih yang tidak kenal dengan mereka, sama-sama creativepreneur
yang multitalented dengan berbagai karya yang mereka hasilkan.
Tentunya juga
didukung peran orang-orang di belakang layar yang turut berjasa dalam dunia stand up
comedy. Dari SUCI season 1 inilah masyarakat Indonesia mulai mengenal apa itu
stand up comedy, awareness masyarakat mulai terbangun melalui program keren ini. Berawal dari SUCI 1 jugalah saya mulai nge-fans berat sama Ryan Adriandhy dan Ernest
Prakasa yang selalu bikin saya tertawa ngakak terguling-guling setiap kali melihat mereka tampil.
Ryan Adriandhy sebagai finalis
termuda saat itu, punya kekuatan di impersonation yaitu teknik meniru
seseorang. Saya selalu tertawa setiap kali melihat Ryan impersonate suara Doraemon yang
pada akhirnya lebih mirip suara Karni Ilyas.
![]() |
Stand up comedy Indonesia |
Tentunya juga didukung peran orang-orang di belakang layar yang turut berjasa dalam dunia stand up comedy. Dari SUCI season 1 inilah masyarakat Indonesia mulai mengenal apa itu stand up comedy, awareness masyarakat mulai terbangun melalui program keren ini. Berawal dari SUCI 1 jugalah saya mulai nge-fans berat sama Ryan Adriandhy dan Ernest Prakasa yang selalu bikin saya tertawa ngakak terguling-guling setiap kali melihat mereka tampil.
Ryan Adriandhy |
Lalu Ernest Prakasa yang selalu
sukses membuat saya tertawa dengan realitas rasisme masyarakat Indonesia kepada
warga keturunan Tionghoa. Dia berhasil membuat suatu tragedi menjadi komedi. Komedinya selalu berbobot dan cerdas.
Ernest Prakasa |
Rasanya menonton di tv dan live ternyata sangat berbeda jauh, euphoria yang dirasakan tentunya lebih seru jika nonton secara langsung. Pertama kali saya nonton stand up comedy secara live adalah di show tour-nya Ernest Prakasa ILLUCINATI yang kebetulan sedang mampir ke Bogor. Show ILLUCINATI ini berlokasi di Aula SMAKBO dan ternyata sampai sana cukup banyak yang saya kenal karena ada beberapa anak @nebengers #TeamBogor yang ikut nonton. Venue show nya sangat sederhana, tapi memang yang terpenting adalah sound system yang bagus, spot/panggung, lampu sorot dan penerangan yang baik, dan tentunya indoor. Persiapan show ini dibantu oleh pasukan komunitas stand up comedy di Bogor @StandUpIndo_BGR dan sebelum show mulai, ada beberapa opener dari Bogor yang tampil, ada @fazarwarmit dan @ridwanremin yang lumayan membuat pecah suasana aula. Ada juga salah satu opener yang jauh-jauh datang dari Bali, namun sepertinya kurang banyak persiapan dan materinya belum matang sehingga istilahnya bomb atau garing.
Poster Illucinati Bogor |
Opener resmi dari show ini adalah @Arie_Kriting yang selalu tampil dengan materi-materi mengenai orang timur
dan asli kocak luar biasa pecah. Kemudian lampu pun mati dan seketika ada lampu sorot
pertanda dimulailah standup comedy nya Ernest Prakasa. Ernest menurut saya merupakan salah satu comic yang cerdas dengan pengetahuan yang luas
terutama kritik sosial dan politik. Di ILLUCINATI ini banyak sekali materi yang sepertinya memang tidak dikomersialkan di tv karena banyak menyindir elit politik, hehehe.
By the way banyak juga nama-nama lokal Bogor yang sudah jadi comic besar dan sering tampil di tv. Sebut saja @JuiPurwoto, @detectiveferry dan yang baru-baru ini happening sering tampil di Metrotv ada @awanceuh, @fazarwarmit, @ridwanremin dan finalis SUCI season 4 yang mirip sama vokalisnya d’massiv @dzawinur. Mudah-mudahan semakin banyak comic-comic bogor yang bisa sukses dan melanglang buana di dunia stand up comedy dan pertelevisian Indonesia, aamiin!
By the way banyak juga nama-nama lokal Bogor yang sudah jadi comic besar dan sering tampil di tv. Sebut saja @JuiPurwoto, @detectiveferry dan yang baru-baru ini happening sering tampil di Metrotv ada @awanceuh, @fazarwarmit, @ridwanremin dan finalis SUCI season 4 yang mirip sama vokalisnya d’massiv @dzawinur. Mudah-mudahan semakin banyak comic-comic bogor yang bisa sukses dan melanglang buana di dunia stand up comedy dan pertelevisian Indonesia, aamiin!
Keep support yout local talent!!
Notes : Saya sedikit banyak tahu mengenai pergerakan stand up comedy di Indonesia dari bukunya Pandji Pragiwaksono berjudul Merdeka Dalam
Bercanda, recomended bagi para pecinta stand up comedy
Ohohoho~
BalasHapusTenang Ndo, sungguh gue sangat tidak keberatan diracunin Stand Up Comedy sm lu!
Obat stress banget lah Stand Up itu.. Bisa ngakak-ngakak tapi ya diajak mikir juga.. XD
Hayuk kita nonton Open Mic live lagiiiii!
\^o^/
Thank you ga sudah sering menemani hehehehe \m/
BalasHapus